Permasalahan Gigi Pada Anak Dan Cara Mengatasinya
|Banyak orangtua yang tidak begitu memperdulikan gigi si anak pada saat mereka masih kecil. Menurut drg. Linus Boekitwetan, M. Kes (Ort), ia memberikan gambaran secara umum mengenai anatomi, pertumbuhan gigi (erupsi), permasalahan gigi anak yang sering dihadapi. Secara anatomi sendiri, gigi tetap maupun gigi susu terdiri dari 3 bagian utama, yaitu email, dentin dan pulpa. Pulpa berisi pembuluh darah dan syaraf gigi.Gigi susu memiliki email dan dentin yang lebih kecil dari gigi tetap, tetapi memiliki pulpa yang lebih besar dari gigi tetap. Karena kamar pulpa yang besar, maka gigi anak menjadi lebih sensitif dibanding gigi tetap.
Gigi susu yang terdiri dari 20 buah dan gigi tetap 32 buah. Gigi susu tidak ada premolar dan molar ke 3. Yang harus diperhatikan gigi graham 1 (molar 1) waktu erupsi sekitar usia 6 tahun, tidak menggantikan gigi susu. Hal inilah yang sering luput dari perhatian orangtua, sehingga gigi tersebut paling sering berlubang karena tidak dijaga dan dirawat dengan baik. Seringkali orangtua mengganggap gigi tetap tersebut gigi susu. Sedangkan Gigi graham 3 (molar 3) waktu erupsi sekitar usia 17-25 tahun. Seringkali posisi gigi ini miring dan mendorong gigi di depannya. Sehingga menyebabkan gigi menjadi berjejal.
Tiga Masalah Gigi Pada Anak
1. Karies (gigi berlubang)
Penyebab karies gigi adalah terpaparnya gigi dalam waktu yang lama oleh asam sehingga mineral email gigi larut. Asam tersebut disebakan bakteri terutama streptococcus mutans di dalam mulut yang merubah gula dari makanan atau minuman menjadi asam. Biasanyapada anak atau balita disebabkan seringnya anak tertidur sambil mengkonsumi susu, jus, ASI, dll, sehingga sering juga disebut karies susu botol atau Nursing Bottle Caries.
Terendamnyagigi dalam cairan tersebut merupakan tempat ideal untuk bakteri berkembang biak danmenghasilkan asam. Ciri khas karies susu botol, gigi susu pada bagian atas berlubangterlebih dahulu baru kemudian gigi bawah. Jika karies baru mencapai email tidak ada gejala, jika mencapai dentin biasanya ngilu jika makan atau minum dingin atau manis, jika rangsangan hilang maka tidak sakit lagi. Jika sudah mencapai pulpa biasanya akan sakit terus menerus, bahkan sampai tidak bisa tidur.
Penanganannya :
- Bersihkan gigi anak anda dengan kain kasa atau sikat gigi 2 kali sehari, pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.
- Gunakan pasta gigi tanpa fluoride, jika anak anda belum bisa meludah dengan baik.
- Ajak anak Mom&Dad cek rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan – 1 tahun sekali, jika gigi anak Mom&Dad tidak ada masalah tidak apa-apa, karena perkenalan dengan alat-alat dan dokter gigi akan membuat anak terbiasa sehinggatidak takut ke dokter gigi sampai dewasa nanti.
- Pada malam hari sebisa mungkin jika anak mau tidur berikan saja air putih.
- Batasi makanan dan minuman yang manis seperti coklat, permen, dll.
- Jika lubang pada email dan dentin bisa langsung ditambal, untuk lubang yang sudah mencapai pulpa perlu perawatan lebih lanjut.
2. Gingivitis dan Periodontitis
Awal mula terjadinya gingivitis atau peradangan pada gusi yang akan berlanjut menjadi periodontitis jika sudah terdapat kerusakan tulang di sekitar gigi adalah plak dan karang gigi. Peradangan pada gusi gejala yang mudah terlihat adalah gusi pada gigi tersebut lebih merah daripada gusi pada gigi di sebelahnya, bengkak, dan waktu sikat gigi akan berdarah. Lapisan yang menempel pada permukaan gigi terdiri dari sisa makanan, bakteri dan mikroorganisme lainnya disebut plak, jika plak mengalami kalsifikasi dan mengeras disebut karang gigi.
Penanganannya :
- Jika masih plak, bisa dibersihkan dengan sikat gigi biasa, tetapi jika sudah terbentuk karang gigi harus ke dokter gigi dan dibersihkan menggunakan scaler.
- Biasanya gingivitis akan sembuh dengan sendirinya, jika gigi sudah dibersihkan.
3. Gigi berjejal
Gigi berjejal dan tidak teratur bisa disebabkan gigi lebih besar dibanding ruangan yang tersedia, biasanya dipengaruhi oleh faktor genetik. Bisa juga disebabkan gigi susu tanggal terlalu cepat sementara gigi tetap belum waktunya erupsi, akibatnya gigi susu di sebelahnya bergeser sehingga tidak ada ruangan untuk erupsi gigi tetap.
Gigi susu tanggal terlalu cepat bisa disebabkan oleh karies, atau trauma pada gigi akibat jatuh, dll. Posisi gigi tetap yang akan erupsi tidak berada persis di bawah akar gigi susu, sehingga jika tumbuh biasanya posisi gigi tetap di belakang gigi susu.
Penanganannya :
- Rawat gigi susu tersebut supaya tidak berlubang sampai waktunya tanggal.
- Jika memang gigi susu sudah tanggal dan gigi tetap belum waktunya erupsi, ruangan bisa dijaga dengan alat space maintainer.
- Jika gigi berjejal dan tidak rapi, bisa dirapikan dengan kawat gigi, biasanya pemasangan kawat gigi permanen pada anak usia 12 tahun, yang gigi tetapnya sudah erupsi.