Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Olahraga Berlebihan Pengaruhi Hormon

Foto: istimewa
Foto: istimewa

 

Olahraga berlebihan ternyata tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga secara psikologis. Bahkan pada anak perempuan, olahraga berlebihan bisa mempengaruhi fungsi hormonnya.

Si kecil yang aktif biasanya penyuka olahraga. Tentunya sangat menyenangkan bila bisa jogging di akhir pekan sekeluarga atau bersepeda, main futsal dan senam bersama. Olahraga membuat kita bugar, tetapi bila dilakukan berlebihan banyak risiko negatif menunggu, di antaranya:

  • Dapat mencederai tendon, ligamen, tulang, tulang rawan, dan sendi. Bila cedera ringan dibiarkan, akan semakin parah di kemudian hari.
  • Menurunkan massa otot, terutama bila tidak disertai asupan nutrisi yang cukup.
  • Pada anak perempuan, olahraga berlebihan bisa merusak keseimbangan hormon. Akibatnya siklus haid tidak teratur atau bahkan berhenti (amenorrhea) dan meningkatkan risiko osteoporosis dini.
  • Kelelahan terus-menerus.
  • Di tahap parah, menekan kerja jantung. Ini bisa terjadi pada si kecil yang berolahraga untuk mengurangi berat badan. Gabungan antara berolahraga berlebihan dengan anoreksia akan sangat fatal, Moms & Dads.
  • Depresi dan gelisah karena merasa dituntut untuk mencapai target yang lebih tinggi.
  • Kehidupan sosial dan nilai akademik menurun karena hanya fokus pada olahraga.

Moms & Dads bisa mendeteksi si kecil berolahraga berlebihan bila melihat tanda ini:

  • Tidak mau melewatkan jadwal latihan meski letih, sakit dan cedera
  • Tidak melakukannya dengan senang karena merasa olahraga sebagai kewajiban.
  • Gelisah dan merasa bersalah bila melewatkan jadwal latihan.
  • Selalu sibuk dengan jadwal latihan.
  • Tidak bisa duduk tenang karena cemas tidak cukup membakar kalori.
  • Berat badan menurun drastis.
  • Lebih banyak berolahraga setelah makan banyak.
  • Jarang bertemu teman dan ikut kegiatan lain atau malah mengabaikan kwajiban, seperti mengerjakan PR dan lainnya.
  • Tak pernah merasa puas dengan hasil latihannya.

Semua cabang olahraga memiliki kecenderungan untuk membuat si kecil berlatih berlebihan. Tapi biasanya tekanan lebih banyak terjadi pada para pelari, atlet senam bahkan dancer.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *