Nifas dan Lochia Paska Melahirkan
|
Salah satu bagian dari proses pemulihan paska melahirkan adalah keluarnya darah nifas dan lochia. Yap, semua Moms mengalaminya meski dengan jangka waktu berlainan. Masa nifas bisa dimulai segera setelah melahirkan dan berakhir 40 hari kemudian atau lebih cepat.
Tubuh secara ajaib mengatur dirinya sendiri, Moms. Selama hamil, kandungan darah meningkat hingga 50% untuk mengantisipasi kehilangan darah saat persalinan. Ketika melahirkan, plasenta terpisah dari rahim menyisakan pembuluh darah yang terbuka. Pendarahan di rahim pun terjadi.
Kontraksi dalam rahim terus berlanjut sehingga lama-lama menutup pembuluh darah yang mengeluarkan darah tambahan tadi. Pendarahan pun berhenti. Bila Moms mengalami cedera saat melahirkan atau episiotomy, darah dari rahim bisa keluar lewat cedera tadi sampai dokter menutupnya dengan jahitan.
Pendarahan yang berlangsung lama terjadi bila rahim tidak berkontraksi dengan baik setelah melahirkan dan memicu postpartum hemorrhage. Menyusui akan membantu mempercepat penutupan pembuluh darah karena tubuh melepas oxytocin alami yang mendorong kontraksi rahim. Dokter kandungan atau bidan kadang juga memberi Moms oxytocin sintetis atau Pitocin dan melakukan pemijatan.
Nifas biasanya bercampur dengan lochia, cairan vagina yang berisi darah, sisa selaput dinding rahim dan bakteri. Beberapa hari pertama setelah melahirkan, lochia mengandung lebih banyak darah, mirip darah haid. Darah yang keluar bisa juga berupa gumpalan, terutama setelah Moms berbaring.
Semakin hari, cairan yang keluar semakin sedikit dengan warna yang semakin terang. Setelah empat hari, biasanya lochia lebih encer dengan warna pink. Di hari ke-10, mungkin keluar cairan berwana putih atau kekuningan karena kandungan sel darah putih lebih banyak. Umumnya, pengeluaran lochia berhenti setelah dua hingga 4 minggu. Tetapi tidak jarang Moms mengalaminya beberapa minggu lagi.