MPASI Tepat Waktu Kurangi Risiko Celiac Disease
|Si kecil yang sudah memasuki usia 6 bulan biasanya telah siap dikenalkan kepada beragam MPASI, termasuk gluten. Gluten adalah sejenis protein dari gandum-ganduman, barley dan beragam produk terigu atau gandum.
Seperti seafood, gluten bisa menimbulkan reaksi alergi pada beberapa anak. Biasanya ini disebabkan faktor genetis atau kondisi khusus seperti down syndrom. Tapi mitos alergi gluten ini membuat beberapa orang tua menunda mengenalkan MPASI gluten pada si kecil tanpa tahu ia bakal alergi atau tidak.
Para ilmuwan dan dokter anak di Norwegian Institute of Public Health, Oslo, pernah melakukan penelitian tentang pemberian gluten pada bayi. Hasilnya, bayi yang terlambat dikenalkan pada gluten, yaitu setelah usia di atas 6 bulan, lebih berisiko terkena celiac disease atau penyakit celiac. Risikonya meningkat hingga 27%, dan mencapai 49% pada bayi yang menerima ASI eksklusif lebih dari satu tahun.
Penyakit celiac membuat sistem kekebalan tubuh si kecil bereaksi saat mengkonsumsi gluten. Sistem kekebalan tubuhnya akan merusak vili, tonjolan yang melapisi usus halus untuk menyerap nutrisi makanan. Akibatnya, si kecil akan mengalami gangguan pencernaan, seperti konstipasi, diare, dan perut kembung. Pada kondisi parah, ia bisa mengalami malnutrisi dan terhambat tumbuh kembangnya.
“Menghindari gluten selama mungkin sangat tidak dianjurkan,” ujar Dr. Ketil Stordal, yang memimpin riset di Norwegian Institute of Public Health. ASI eksklusif setelah si kecil berusia di atas 6 bulan pun tidak mampu mengurangi risiko ini.
Ia kemudian menyarankan, selain pemberian ASI, Moms & Dads sebaiknya mulai mengenalkan gluten di usia 4-6 bulan dalam jumlah kecil. Lara Field, ahli nutrisi dan diet anak dari University of Chicago Celiac Disease Center, mengungkap, masih banyak perdebatan tentang kapan tepatnya mengenalkan MPASI pada bayi dan bagaimana mencegah celiac disease serta alergi makanan.
“Rekomendasi saya, mulailah pemberian MPASI bila si kecil telah siap. Tandanya, bayi sudah bisa duduk sendiri tanpa bantuan, menopang atau menaikkan tubuh dengan siku, dan sudah tidak terlihat refleks ekstrusi– mengeluarkan lidah dari mulut. Biasanya ini terjadi pada usia 4-6 bulan,” tutur Lara Field.
Moms boleh-boleh saja melanjutkan pemberian ASI hingga satu atau dua tahun, tetapi sejak si kecil berusia 6 bulan, harus dilengkapi dengan MPASI. “Secara bertahap, Moms harus mengurangi konsumsi ASI dan menambah porsi makanan padat,” kata Field sambil menyarankan pemberian susu sapi atau kedelai dan lainnya setelah bayi berusia di atas 1 tahun.