Merawat Bayi Kembar
Moms & Dads tengah menanti kelahiran bayi kembar? Double bahagianya, tapi double juga perawatannya ya. Agar Moms & Dads tidak panik menghadapi si kembar nanti, beberapa hal ini perlu diperhatikan.
Menetapkan jadwal
Sejak lahir, biasakan menyusui dan menidurkan si kembar dalam waktu bersamaan agar Moms tidak double capeknya. Bila Moms & Dads tidak menetapkan jadwal dari awal, si kembar cenderung akan bergantian bangun atau merasa lapar sehingga tidak ada waktu untuk Moms & Dads beristirahat. “Satu bayi saja sudah repot, apalagi dua. Semuanya harus sesuai jadwal dan bayi akan mudah beradaptasi,” ujar Jennifer Walker, co-author The Moms on Call Guide to Basic Baby Care yang juga memiliki anak kembar.
Belajar menyusui si kembar sekaligus
Yap, ASI eksklusif bisa diberikan kepada si kembar dalam waktu bersamaan. Moms perlu bersabar hingga mendapatkan posisi menyusui yang seimbang dan tubuh terkoordinasi dengan baik saat menggendong dua bayi sekaligus. Bila tetap sulit, Moms bisa menyusui satu bayi dan memberikan botol berisi ASI pada bayi yang lain. “Aku biasanya duduk di lantai menyusui satu bayi, dan bayi satunya berbaring di bantal depan atau samping aku sambil minum dari botol. Butuh 45 menit setiap kali menyusui,” cerita Jennifer.
Cukup satu ranjang bayi
Si kembar dapat tidur berdampingan dalam satu ranjang di usia-usia awal mereka, dan ini bisa bertahan berbulan-bulan bila cukup luas. Bila tidak, setelah mereka bisa berguling, Moms & Dads dapat memisahkan tempat tidurnya agar si kembar tidak saling tindih dan membangunkan yang lain. Bila ranjang boleh berbagi, sebaiknya Moms & Dads memilih stroller ganda untuk mereka.
Masalah pernafasan
Bayi kembar cenderung lahir prematur dengan bobot ringan. Itu sebabnya rentan masalah pernafasan karena paru-paru belum terbentuk sempurna. Tapi biasanya hanya satu bayi yang membutuhkan alat bantu. Bayi dengan paru-paru lebih matang cukup mendapatkan oksigen lewat selang hidung.
Selalu berbagi, termasuk kuman
Bila satu bayi demam, saudara kembarnya pasti menyusul karena mereka selalu berdekatan. Solusinya, ketika si kecil terkena penyakit menular, saudara kembarnya perlu dijauhkan untuk sementara.
Serupa tapi tak sama
Bahkan kembar identik pun memiliki perbedaan. Randye Huron, kepala Institute for Child Development di Hackensack University Medical Center, New Jersey, yang juga punya anak kembar, menyarankan untuk mengangkat perbedaan mereka dan jangan pernah membanding-bandingkan. “Setiap anak punya kelemahan dan kelebihan, termasuk si kembar. Mengangkat perbedaan perlu untuk meminimalkan persaingan. Jangan pernah bilang, ‘Saudaramu bisa, kenapa kamu tidak?’” ujarnya.
Memisahkan mereka, misalnya memasukkan si kembar di kelas yang berbeda, akan membantu si kembar untuk bersosialisasi. Selain itu, mereka juga bisa menjadi lebih mandiri.
Pola asuh lebih mudah
Manju Monga, ibu anak kembar dan direktur medis ibu-anak University of Texas bilang, ”Anak kembar lebih mudah diasuh. Mereka selalu punya teman bermain dan tidur lebih teratur sejak usia dua tahun.” So, sambutlah si kembar dengan bahagia dan persiapan matang ya, Moms & Dads.
Related Posts
-
Si Kecil Terlambat Bicara? Lakukan Hal Ini Moms
No Comments | Oct 8, 2019
-
Membuat Si Kecil Suka Sayuran
No Comments | Sep 16, 2015
-
Cegah Demam Berdarah Dengue Jangkiti Bayi
No Comments | Jun 16, 2016
-
Imunisasi Lengkap, Hak Anak Terlindungi
No Comments | Feb 22, 2017