Menstimulasi Indera Peraba Bagian 1
|Saat si kecil baru lahir, sentuhan menjadi kontak pertama Moms dengannya. Indera peraba bekerja begitu si kecil diletakkan di dada Moms ketika inisiasi menyusui dini. Kedua tangannya bergerak mendorong tubuhnya untuk menemukan payudara dan puting Moms.
Seperti indera-indera yang lain, Moms & Dads juga perlu menstimulasi indera yang satu ini walaupun terus berkembang seiring pertumbuhan. Berikut ini beberapa cara menstimulasi yang simple dan bisa dilakukan setiap hari sambil menguatkan bonding dengan si kecil.
Mendekap erat
Menstimulasi indera peraba tidak sebatas pada tangan. Indera ini ada di seluruh permukaan kulit dan sebuah dekapan erat tidak hanya membuatnya merasakan tekstur kulit atau kain yang dipakai Moms, tetapi juga kehangatan kasih sayang dari orang terdekat.
Memicu gerak refleks
Ketika Moms menyentuh telapak tangannya, si kecil otomatis akan menggenggam jari Moms. Jari-jari kecilnya menggenggam erat jari Moms, dan refleks seperti ini biasanya bertahan hingga usia 8 minggu.
Berikan sentuhan yang membuat nyaman
Setiap bayi memiliki reaksi berbeda pada sentuhan yang diberikan Moms & Dads. Tapi umumnya dia akan merasa nyaman bila digendong, diayun, dibelai dan didekap. Mungkin tidak semua bayi sering merengek minta digendong, tapi semuanya akan merasakan kedekatan dan kenyamanan ketika merasakan kulit, aroma, kehangatan hingga suara Moms & Dads yang sangat dikenalinya.
Dipijat
Pijat bayi memiliki banyak manfaat. Selain menstimulasi indera peraba, pijat juga bisa mengatasi kolik, meredakan rewel dan membuatnya tidur lebih nyenyak. Selain itu, pemijatan yang dilakukan sendiri oleh Moms & Dads juga akan menguatkan bonding. Saat ini Moms & Dads bisa belajar caranya dengan mudah lewat video tutorial di Internet.
Boneka jari
Di usia 2-3 bulan, si kecil belum bisa memegang benda dengan baik. Tapi Moms & Dads bisa memasangkan boneka kain di jarinya. Ia akan merasakan tekstur bahannya dengan antusias dan dapat membedakan antara lembut dengan keras.
Bereksplorasi dengan mulut
Sebelum mampu memegang atau memainkan benda dengan jari-jarinya, si kecil bereksplorasi dengan mulut. Mulut dan lidah memilih saraf paling banyak dibanding bagian tubuh lain sehingga ia bisa merasakan beragam tekstur dan bentuk. Jadi jangan heran bila ia bersemangat memasukkan segala sesuatu ke mulutnya. Yang penting jaga kebersihan ya, Moms.