Menghadang Bullying Dengan Kompetensi
Seorang siswi dengan bangga menunjukkan kertas ulangan dia pada temannya. “Aku dapat 9, nilai kamu berapa?” Teman yang ditanya menunduk, tapi kemudian ia tersenyum sambil menunjukkan sebuah medali. “Nilaiku jelek, tapi aku juara badminton.”
Moms & Dads, peer pressure dapat dialami si kecil dalam beragam bentuk, salah satunya contoh di atas. Peer pressure atau tekanan teman sebaya juga bisa memicu bullying yang akan membuat anak merasa tidak berdaya dan tidak punya harga diri.
Bagaimana cara mengatasinya? Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengungkap, jalan terampuh untuk menghadapi bullying adalah dengan mengembangkan kompetensi si kecil. Bahkan ini juga berlaku untuk pelaku bully.
“Contoh kasusnya, seorang anak bongsor dengan nilai akademis rendah sering sekali mengganggu teman-temannya. Satu hari, sekolah ingin mengadakan pementasan drama fable. Ternyata anak ini mampu meniru suara-suara binatang. Guru lalu memintanya menjadi dubber dan berhasil. Setelah itu, kenakalan anak ini berkurang karena ia sekarang tahu apa kelebihan dan potensinya,” tutur Vera.
Menggali potensi si kecil bisa gampang-gampang susah. Ada anak yang potensinya sudah terlihat sejak kecil, tetapi ada juga yang hingga menjelang remaja belum ketahuan. Vera menyarankan agar Moms & Dads memaparkan banyak pilihan pada si kecil agar ia berani mencoba beragam hal dan mengetahui minat terbesarnya.
“Kita jangan hanya melihat satu jalur karena umumnya orang tua terpaku pada bidang akademis saja. Tiap anak punya keunikan sendiri, biarkan dia mencoba banyak hal hingga ketemu minat utamanya. Proses ini memang bisa lama banget,” ujar Vera.
Artis Alya Rohali menerapkan saran ini pada ketiga anaknya. Sambil mendukung hobi Adjani, si sulung yang gemar menyanyi, Alya berusaha mengikuti minat putri keduanya, Diarra, yang berusia 8 tahun. “Anak kedua ini cukup ambisius, sangat pede dan pengen melakukan segala hal. Pengen jadi mayoret, ikut choir, belajar main gitar, banyak banget!” tuturnya.
Jadi, dukunglah si kecil untuk menekuni minatnya. Mengerjakan apa yang ia sukai akan membuatnya lebih percaya diri, berprestasi, memiliki harga diri dan mampu menghadapi banyak tantangan dari sekitar.
Related Posts
-
Yuk, Hindari Kanker dengan Pola Hidup Sehat
No Comments | Feb 4, 2015
-
Tupperware ajak Anak Berbagi Lewat Lomba
No Comments | Sep 1, 2015
-
Danone Indonesia melalui SGM Eksplor, Cegah Anemia, Optimalkan Kognitif Generasi Maju
No Comments | Sep 1, 2023
-
Tips Membawa Anak Mudik
No Comments | Aug 1, 2014