Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Mengenali Pentingnya Efek Samping Obat yang Digunakan

Foto dari freepik.com
Foto dari freepik.com

Masyarakat dihimbau untuk berpartisipasi aktif dalam melaporkan Kejadian Yang Tidak Diinginkan (KTD) dan / atau Efek Samping Obat yang digunakan, baik yang terjadi pada dirinya, keluarga maupun teman atau koleganya. Pelaporan ini penting dilakukan demi keselamatan dan keamanan pasien baik di saat ini maupun di masa depan. Melalui Patient Safety Day 2020 yang diperingati di seluruh dunia pada hari ini, Bayer dan YKI bersama-sama mendukung dan melakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pelaporan efek samping obat.

Angel Michael Evangelista, Presiden Direktur Bayer Indonesia mengatakan, ”Bayer bersama-sama dengan YKI sangat mendukung tercapainya keselamatan dan keamanan pasien. Bagi Bayer, keselamatan dan keamanan pasien adalah kewajiban dan inti dari bisnis kami. Bayer berkomitmen menghasilkan obat-obatan baik resep maupun non-resep yang berkualitas tinggi dan aman.”

Bayer juga berkomitmen untuk untuk meningkatkan pengalaman pasien dalam penggunaan obat-obatan Bayer yang aman dan sesuai dengan kondisi pasien, melalui Tim Pharmacovigilance Bayer bekerja keras untuk mendeteksi pola efek samping dari obat-obatan yang digunakan pasien. Untuk memastikan deteksi dini sinyal keselamatan tersebut adalah melalui pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD), Bayer menyediakan SafeTrack yang dapat diakses secara online untuk memberikan akses pelaporan efek samping obat Bayer, seperti yang dipaparkan oleh Michael.

Terkait pentingnya pengetahuan masyarakat akan pelaporan efek samping obat khususnya bagi pasien kanker, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengatakan, ”Demi keselamatan pasien, perlu bagi tenaga medis untuk berpegang pada prinsip “First, Do not Harm” atau melakukan segala langkah

dengan mengutamakan keselamatan pasien. Namun, sangatlah penting juga bagi pasien kanker untuk segera melaporkan ke dokter jika terjadi efek samping setelah menggunakan obat tertentu, agar dokter dapat memberikan advis jika diperlukan perawatan medis tertentu atau merubah obat apabila harus menjalani perawatan lainnya. Sehingga terlihat bahwa konsep “Patient Safety” itu perlu dipegang oleh semua pihak yang terlibat dalam proses pengobatan.”

Pasien juga diajak untuk memahami, mengelola efek samping obat secara umum dapat terjadi pada pasien kanker seperti mual, pusing, bibir pecah dan kelelahan. Untuk itu pasien disarankan untuk memahami pengobatan yang dijalankan, berikut dengan efek samping yang bisa / mungkin terjadi dan juga melakukan perubahan gaya hidup dan pola makan yang sesuai untuk meminimalisir efek samping pengobatan, bila memungkinkan.

Dr. Eko Adhi Pangarsa, SpPD, KHOM – Ketua YKI Cab. Jawa Tengah juga menjelaskan bahwa efek samping dapat terjadi selama masa pengobatan. Mulai dari yang ringan sampai berat. Sebaiknya pasien dan keluarga dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi terkait efek samping yang bisa / mungkin terjadi selama pengobatan. Selain itu diperlukan juga untuk segera melaporkan ke Dokter apabila terjadi efek samping yang memerlukan penanganan secara cepat.

Terkait sistem pelaporan efek samping dan manfaatnya bagi pasien dan konsumen di Indonesia, dr. Jarir At Thobari, D. Pharm., PhD, Ketua International Society of Pharmacovigilance (ISoP) Indonesia menjelaskan peran masyarakat sangat penting untuk turut aktif dalam memantau dan melaporkan efek samping obat-obatan yang tengah dikonsumsi. Dengan pelaporan yang ada, tentu saja akan membantu untuk menentukan tindak lanjut terhadap obat-obatan tersebut.

dr. Dewi Muliatin Santoso, Head of Medical Dept. Divisi Pharmaceuticals Bayer Indonesia menjelaskan kehadiran SafeTrack merupakan salah satu bukti komitmen Bayer yang memperioritaskan keselamatan dan keamanan pasien pengguna produk Bayer. Menurutnya, platform ini dirancang khusus agar dapat dipergunakan secara sederhana oleh pasien atau keluarganya. Dengan skema tim farmakovigilans Bayer yang terus berupaya mengumpulkan data, menganalisis dan mempelajari pola efek samping dari obat-obatan. Setelah melakukan penilaian, barulah diputuskan tindakan seperti apa yang harus diambil, seperti meminimalkan efek samping jika memang memungkinan.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *