Mengakrabkan Sains Lewat Film
Tahun ini, Science Film Festival atau SFF digelar di 26 kota pada 9-26 November. Generasi muda diajak untuk lebih dekat dan memahami sains lewat media yang sangat banyak peminatnya, yaitu film. Dengan tema Material Science, SFF 2016 membuat kita memahami bagaimana materi-materi dapat disatukan dan bagaimana materi tersebut dapat digunakan.
Bosch, penyedia layanan dan teknologi global terkemuka, mendukung penuh SFF yang kini menampilkan 13 judul film. Melalui festival ini, Bosch mewujudkan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama generasi muda, yang dimulai dengan cara menumbuhkan kecintaan pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Di Bosch, kami berupaya untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui beragam inovasi teknologi yang dihadirkan sebagai solusi untuk kehidupan. Semangat inovasi di bidang teknologi ini juga ingin kami bagikan kepada masyarakat luas, salah satunya melalui dukungan terhadap kegiatan Science Film Festival,” ungkap Dr. Ralf von Baer, Managing Director Bosch di Indonesia saat pembukaan SFF di di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
SFF merupakan program yang diinisiasi pada 2005 oleh Goethe Institut Thailand. Menggabungkan unsur edukasi dan hiburan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memupuk minat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi terutama kepada anak-anak berusia 9-14 tahun dengan pendekatan yang menyenangkan sehingga lebih efektif. Tahun ini SFF digelar di 26 kota di Indonesia, yaitu Aceh, Ambon, Bali, Bandung, Banyuwangi, Batam, Bogor, Jakarta, Jayapura, Kupang, Magelang, Malang, Malinau, Medan, Salatiga, Samarinda, Sidoarjo, Soe, Solo, Surabaya, Tangerang, Tapanuli Tengah, Tasikmalaya, Toba Samosir, Waikabubak, dan Yogyakarta.
Selain dukungan terhadap Science Film Festival, baru-baru ini Bosch memberikan penghargaan kepada tiga inovasi yang dihasilkan oleh para ilmuwan muda Tanah Air. Bosch mengapresiasi para inventor muda tersebut dengan memberikan dana dukungan untuk pengembangan temuan mereka dan memfasilitasi kunjungan eksklusif ke kantor pusat dan bisnis Bosch di Indonesia.
Tak hanya itu, untuk memperkaya wawasan ilmiah mereka, Bosch menginisiasi perjalanan studi banding bagi salah satu tim inventor muda Indonesia terpilih. Mereka mengunjungi sentra riset dan pengembangan perusahaan, kantor pusat perusahaan, serta beberapa pusat teknologi terkemuka di Jerman.
“Dengan memupuk kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi serta menyebarkan semangat inovasi kepada generasi muda Indonesia, kami berharap regenerasi teknologi dapat terus berjalan. Ke depannya, kami percaya akan semakin banyak generasi muda yang mampu membuat sebuah perubahan, bukan hanya untuk diri mereka sendiri, namun juga untuk kehidupan orang-orang di sekitar mereka,” tutup von Baer.
