Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Mendeteksi Endometriosis

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Saat Moms merencanakan kehamilan, beragam risiko perlu diminimalkan, termasuk endometriosis. Endometriosis adalah pertumbuhan selaput abnormal di luar rahim atau endometrium. Umumnya kondisi ini mempengaruhi ovarium, tabung fallopi, usus kecil dan usus besar, serta kandung kemih.

Pertumbuhan jaringan selaput ini menyebabkan penebalan di area sekitar. Rata-rata Moms tidak merasakan kelainan, tetapi banyak juga yang merasa sakit saat haid atau berhubungan intim. Bahkan ada yang merasa nyeri terus-menerus di bagian bawah perut. Menurut survei di Amerika, 10 % Moms di sana mengalami kondisi ini dan 25%-nya bermasalah kesuburan.

Sampai kini belum diketahui pasti apa penyebab endometriosis. Selaput endometrial normal dalam rahim biasanya dikeluarkan dari tubuh selama masa haid lewat serviks dan vagina. Kadang ada yang mengalir kembali melalui tabung fallopi atau berpindah ke area perut. Harusnya, kondisi ini tidak menimbulkan masalah, tapi beberapa ahli berpendapat selaput endometrial yang menempel di luar rahim menjadi pemicu endometriosis.

Beberapa ahli lain menduga endometriosis berkaitan dengan sistem imun. Sistem kekebalan tubuh biasanya menghancurkan selaput abnormal yang menempel di luar rahim. Ketika sistem imun tidak bisa menghilangkan selaput tersebut, endometriosis pun terjadi. Teori lain menyebut, endometriosis berasal dari sisa-sisa selaput embrionik.

Selain memeriksakan diri ke dokter kandungan, Moms bisa mendeteksi endometriosis melalui gejalanya, yaitu:

  • Rasa nyeri sebelum haid
  • Selama haid mengeluh sakit punggung, pelvis dan pinggang
  • Pendarahan hebat selama haid
  • Mengalami konstipasi atau diare
  • Saat haid, merasa nyeri atau sering buang air kecil
  • Merasa nyeri saat berhubungan intim
  • Sulit hamil.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *