Melatih Si Kecil Mengambil Keputusan
|
Si kecil perlu belajar untuk mengambil keputusan sendiri sejak dini. Kemampuan ini akan membantunya tumbuh sebagai pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, percaya diri dan pastinya pengambil keputusan yang baik.
Butuh proses panjang dan pengalaman untuknya. Di usia balita mungkin ia hanya perlu memutuskan mainan apa yang ia inginkan, makanan apa yang ia suka, baju mana yang akan dia pakai. Sedikit lebih besar, ia akan belajar menentukan berteman dengan siapa, bangun jam berapa, berolahraga atau tidak, les apa yang ingin diikuti dan lainnya.
Moms & Dads bisa membantunya untuk menjadi pengambil keputusan yang baik dengan beberapa tips ini:
- Berikan contoh. Biarkan si kecil tahu proses Moms & Dads memutuskan sesuatu. Misalnya, ketika Moms ingin memberi hadiah untuk Nenek. Bicarakan apa hobi Nenek, benda apa yang mungkin ia butuhkan, berapa harganya, dan sebagainya. Biarkan si kecil tahu proses bagaimana akhirnya Moms bisa memutuskan hadiah yang tepat untuk Nenek. Lama-lama ia akan terbiasa dan meniru prosesnya saat akan mengambil keputusan.
- Libatkan si kecil. Contoh, ketika akan mengadakan pesta ulang tahunnya, bicarakan siapa saja yang mau ia undang. Bahas juga tema pesta dan tempatnya.
- Perlihatkan cara keluar dari masalah. Katakan pada si kecil, apa yang perlu dipertimbangkan, poin-poin penting dari masalah yang dihadapi, dan faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan. Moms & Dads bisa memakai sistem pertanyaan ‘bagaimana jika?’
- Tegas dengan keputusan final. Ada saatnya Moms & Dads tidak berkompromi dengan si kecil. Contoh, ketika memutuskan pulang dari tempat bermain, Moms & Dads perlu tegas mengajaknya pulang walaupun ia masih ingin di sana.
- Biarkan ia memilih tapi beri batasan. Misalkan, Moms membebaskannya memilih satu mainan dengan kriteria tertentu, seperti harga, keamanan dan lainnya. Ini akan membantunya membuat pilihan sehat.
- Buat tingkatan keputusan. Bantu si kecil membedakan setiap level keputusan yang diambil agar dia dapat memutuskan dengan cepat saat menghadapi masalah sederhana dan penuh pertimbangan ketika diperlukan. Misalnya, ia perlu cepat memutuskan snack yang akan ia bawa ke sekolah. Sedikit pertimbangan ketika memilih buku bacaan. Dan banyak pertimbangan ketika ingin mengikuti les tertentu.
- Biarkan ia membuat keputusan salah. Ini penting agar si kecil bisa belajar dari kesalahan yang ia buat dan tahu apa konsekuensinya. Selama keputusan itu tidak membahayakan, Moms & Dads dapat membiarkan si kecil melakukannya.