Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Mata Tiroid Ancam Ketajaman Penglihatan, bahkan Kebutaan!

JEC 2 Ok
(ki-ka atas) Dr. Referano Agustiawan, SpM(K), selaku Direktur Utama RS Mata JEC @ Menteng dan Dr. Alia Arianti, SpM, selaku Dokter Spesialis Mata Neuro-Oftalmologi JEC dan Ketua Layanan JEC Thyroid Eye Center; (kiri bawah) Ichramsyah Herman, S.Ikom, selaku Manager Public Relations JEC Eye Hospitals and Clinics pada sesi media Peluncuran JEC Thyroid Eye Center, di Jakarta (02/07).

Eye care leader di Indonesia, JEC Eye Hospital & Clinics, meluncurkan layanan terbaru: JEC Thyroid Eye Center, sebuah sentra layanan terpadu mata tiroid pertama di Indonesia.

“Gejala mata tiroid kerap disepelekan karena dianggap umum, seperti mata melotot, kemerahan di bagian putih mata, mata kering atau dry eye, dan mata berair. Padahal, jika penanganan tidak tepat, penderita mata tiroid juga terancam fungsi penglihatannya yaitu pandangan ganda, penurunan ketajaman penglihatannya, hingga terjadi kebutaan,” ungkap Dr. Alia Arianti, SpM, selaku Dokter Spesialis Mata Neuro-Oftalmologi JEC dan Ketua Layanan JEC Thyroid Eye Center.

JEC
Dr. Alia Arianti, SpM, selaku Dokter Spesialis Mata Neuro-Oftalmologi JEC dan Ketua Layanan JEC Thyroid Eye Center pada sesi media Peluncuran JEC Thyroid Eye Center, di Jakarta (02/07).

Pembahasan mata tiroid tak bisa dilepaskan dari gangguan tiroid; yaitu kondisi ketidaknormalan pada kelenjar tiroid (yang terletak di leher bagian depan bawah), baik berupa perubahan bentuk kelenjar maupun perubahan fungsinya (memproduksi hormon tiroid yang berlebihan/hipertiroid atau tidak mencukupi/hipotiroid). Hormon tiroid sangat dibutuhkan untuk memastikan jaringan dan organ tubuh bekerja dengan baik, meregulasi tubuh dalam menggunakan energi, menjaga tubuh tetap hangat, serta menjaga otak, jantung, otot dan organ lain bekerja sebagaimana mestinya. Karenanya, kelainan pada kelenjar tiroid, termasuk yang bersifat hormonal, bisa menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.

Pengidap gangguan tiroid mencapai jutaan orang di seluruh dunia. Di Eropa, prevalensinya berkisar 0‒8%, sementara di Amerika Serikat antara 1‒3%, dan di Asia Tenggara mencapai lebih dari 25%. Bahkan, saat ini diperkirakan sekitar 27% dari keseluruhan pasien kelainan tiroid di dunia berada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Diprediksi, Indonesia merupakan negara dengan penderita gangguan tiroid terbanyak di Asia Tenggara (kisaran 17 juta jiwa – atau 6,5% dari jumlah total secara global). Gangguan tiroid pun menempati posisi kedua sebagai penyakit metabolik terbanyak setelah diabetes melitus di Tanah Air.Di JEC sendiri, sepanjang 2022 telah menangani 96 kasus mata tiroid.

“Lebih dari 40% penderita gangguan tiroid mengalami komplikasi pada mata – yang acap disebut penyakit mata tiroid. Proptosis atau eksoftalmus merupakan salah satu kondisi mata tiroid yang kerap dijumpai di tengah masyarakat. Satu atau kedua bola mata penderitanya menonjol ke depan akibat pembengkakan pada otot atau jaringan lunak sekitar bola mata,” lanjut Dr. Alia Arianti, SpM.

Kalangan yang memiliki faktor risiko mata tiroid lebih tinggi, antara lain: perempuan, perokok, usia lanjut, kontrol hormon tiroid yang buruk, pasca tindakan radioactive iodine, adanya komorbiditas seperti diabetes melitus, adanya stresor, serta durasi hipertiroid yang lama

“Penanganan mata tiroid mesti dilakukan secara menyeluruh karena kaitan eratnya dengan penyakit tiroid yang berdampak pada metabolisme tubuh. Artinya, penanganan terhadap pasien mata tiroid harus terintegrasi dengan disiplin medis lainnya. Sebagai yang pertama di Indonesia, JEC Thyroid Eye Center menawarkan layanan terpadu mata tiroid guna membantu pasien mendapatkan kesembuhan yang optimal,” jelas Dr. Referano Agustiawan, SpM(K), Direktur Utama RS Mata JEC @ Menteng.

JEC Thyroid Eye Center memiliki gabungan tim dokter antara dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrinologi untuk penanganan kelainan tiroid yang berpadu dengan dokter spesialis mata dalam terapi kelainan mata tiroid dengan didukung oleh fasilitas teknologi yang terkini seperti laboratorium, skrining, USG, serta berbagai fasilitas diagnostik lengkap mata lainnya sehingga terapi dapat secara komprehensif dilakukan untuk membantu pasien.

Hadir perdana di RS Mata JEC @ Menteng, JEC Thyroid Eye Center diperkuat gabungan tim dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrinologi dengan tim dokter spesialis mata yang bekerjasama secara komprehensif menangani kelainan hormon tiroid dan gangguan mata tiroid.

Dari sisi sumber daya manusia, JEC Thyroid Eye Center diperkuat 11 dokter spesialis mata dan 2 dokter konsultan endokrinologi penyakit dalam. Sementara, dari segi teknologi, layanan terbaru JEC ini melibatkan fasilitas pendukung, meliputi: laboratorium, skrinning, USG, serta pemeriksaan diagnostik mata lengkap seperti pemeriksaan luas lapang pandang, OCT, foto fundus, serta pemeriksaan penunjang lainnya

“Manifestasi gangguan tiroid bisa terlihat melalui organ mata – dengan kisaran 40 persen. Karenanya, ‘pemeriksaan rutin’ semakin krusial untuk membantu penanganan mata tiroid sesegera mungkin. Apabila kondisi penyakit tiroid dan mata tiroid terdiagnosis lebih awal, sangat mungkin perkembangannya diperlambat sebelum memberi dampak yang memburuk, termasuk turunnya ketajaman penglihatan sampai kebutaan,” tutup Dr. Referano Agustiawan, SpM(K).

Hadirnya JEC Thyroid Center semakin menguatkan komitmen JEC Eye Hospitals & Clinics untuk terus berkontribusi mengoptimalkan penglihatan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Tanah Air.

 

Tentang JEC

Dengan pengalaman 39 tahun sejak berdiri pada 1984, kiprah JEC dalam memberikan layanannya diakui dalam berbagai bentuk penghargaan prestasi, antara lain: Akreditasi dari Joint Commission International yang diraih tiga kali berturut-turut oleh JEC @ Kedoya pada 2014, 2017 dan 2020; penobatan “JEC LASIK Center” sebagai Pionir LASIK pertama di Indonesia oleh MURI (2007); Akreditasi Penuh Tingkat Paripurna dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; serta pemberian penghargaan “Indonesia Healthcare Most Reputable Brand 2014 dan 2015” untuk kategori rumah sakit mata di Jabodetabek dan 7 kota besar di Indonesia dari Majalah SWA dan pemenang the Best Corporate Image 2015-2019. JEC menjadi pelopor dalam pembentukan ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) – dan kini menjadi anggota aktifnya, di samping berperan dalam World Association of Eye Hospital. JEC hingga saat ini telah memiliki 4 rumah sakit mata serta 9 klinik utama mata yang tersebar di beberapa kota besar, yaitu Rumah Sakit Mata JEC @ Menteng, Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya, Rumah Sakit Mata JEC-Primasana @ Tanjung Priok dan Rumah Sakit Mata JEC-CANDI @ Semarang, Klinik Utama Mata JEC @Cibubur, JEC @Tambora, JEC @Cinere, JEC @Bekasi serta JEC-Candi @Semarang, JEC-Anwari @Purwokerto, JEC-Java @Surabaya, JEC-Orbita @Makassar dan JEC-BALI @ Denpasar.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *