Mari Kita Deteksi Depresi Sejak Dini
|Pasti kita pernah merasakan yang namanya depresi, depresi bisa terjadi pada siapa saja. Walaupun depresi termasuk dalam kategori ‘penyakit mental’ yang paling umum, tapi kebanyakan orang lebih sering untuk tidak menghiraukan kesedihan dan perasaan yang kelam yang selalu kita rasakan agar kita tak tampak lemah. Menurut Centers for Disease Control di Amerika Serikat, jika hal ini dibiarkan akan menjadi depresi klinis, sekitar sepuluh hingga dua puluh lima persen wanita dan lima hingga dua belas persen pria terdiagnosis menderita depresi klinis pada suatu titik dalam hidup mereka.
Inilah sepuluh hal yang bisa menjadi tanda untuk mendeteksi depresi sejak dini.
1. Terlalu Percaya Diri
Biasanya orang mengatasi yang namanya depresi yaitu bertingkah kebalikan dari apa yang sebenarnya mereka rasakan. Contohnya, saat kita merasa putus asa dengan kemajuan karir, misalnya, kita malah justru akan dengan nekat dan tanpa pertimbangan matang resign dari kantor lama dan mencari pekerjaan baru untuk mendapatkan prospek yang lebih baik, dengan anggapan bahwa kita pasti bisa mendapat pekerjaan baru, padahal belum tentu mendapatkannya.
2. Mencari pelarian Yang Sering Kali Sifatnya Destruktif
Contohnya, saat kita mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Banyak orang yang menjadikan zat adiktif ini menjadi pelarian sejenak untuk mereka dan melupakan sejenak emotional plan yang dirasakan.
3. Mudah Emosi
Biasa kita kalau sudah depresi dengan sangat gampangnya emosi, contohnya saat kita berbeda pendapat dengan orang lain. Hal tersebut membuat kepala kita menjadi ‘panas’ dan marah-marah tak karuan. Luapan kemarahan yang berlebihan itu tidak pada tempatnya bisa jadi tanda bahwa kondisi mental anda sebenarnya saat ini sedang kacau balau.
4. Terlalu Sering Bersosialisasi
Punya banyak temen dan bersosialisasi dengan orang banyak memang sangat bagus. Tapi bila kita selalu bersosialisasi secara terus-menerus hanya untuk menghindari kesendirian, hal tersebut harus kita waspadai. Sering kali orang-orang bukannya tak suka sendirian, tapi mereka merasa takut bahwa kesendirian itu akan membuat mereka harus ‘bergumul’ dengan pikiran dan perasaan yang tertekan dan penuh kesedihan.
5. Merasa Kosong
Jika kesedihan kita ditekan dan dibuang jauh-jauh, maka hasilnya yang kita rasakan hanyalah perasaan kosong. Mati rasa.
6. Sulit Konsentrasi
Semua orang pernah mengalami kejadian yang namanya untuk susah fokus akan hal-hal yang di kerjakan, misalnya, karena mengantuk. Tapi orang yang terkena depresi dini sangat sulit atau mungkin nyaris tak bisa berkonsetrasi pada apa yang seharusnya mereka perhatikan.
7. Pujian atau Penghargaan Serasa Tak Ada Artinya
Ternyata memberikan sebuah reward positif dapat meningkatkan self esteem seseorang. Jika kita tulus mengucapkan ataupun memberikan penghargaan tersebut, atau reward dalam bentuk apapun tak menyuntikkan semangat ke dalam diri, sebaiknya kita waspada.
8. Mencari Pengakuan Dari Lawan Jenis
Jika kita mempunyai banyaknya ‘penggemar’ untuk bisa meningkatkan rasa percaya diri. Semakin banyak pria yang naksir, akan semakin pede pula diri kita. Ini untuk kita yang masih sendiri ya!
9. Work Hard, Not Smart
Pekerjaan sering sekali menjadi pelarian saat kondisi kita menjadi berantakan, bahkan orang-orang di sekeliling kita sampai khawatir karena kita bekerja terlalu keras. Tapi kita sendiri tidak memperdulikan hal tersebut. It’s your coping mechanism.
10. Over Reacting
Jika kita mudah bersedih dan merisaukan hal-hal yang sebenarnya tak perlu dibuat bersedih. Terkadang hal tersebut malah keterbalikannya. Ketika ada hal-hal yang sebenarnya perlu dirisaukan, anda malah tak acuh.
Jadi, dari sekarang kita menjadi orang yang lebih positif dalam melakukan hal apapun supaya kita tidak gampang depresi.