Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Manfaat Asupan Albumin Bagi Ibu Hamil dan Pasien COVID-19

Foto ilustrasi : Mario Segio Trainotti from Pixabay
Foto ilustrasi : Mario Segio Trainotti from Pixabay

Albumin merupakan protein utama yang terdapat dalam darah manusia. Albumin diproduksi sekitar 12 – 25 gram per hari oleh organ hati. Kadar albumin normal pada orang dewasa berkisar 3,5 – 5,0 g/dL. Peran utama albumin ialah menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh agar cairan dalam darah tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Selain itu, albumin juga berperan untuk membantu memperbaiki kerusakan jaringan dalam sel serta mengangkut nutrisi dalam tubuh seperti hormon, vitamin maupun mineral. Mengingat besarnya peranan albumin dalam tubuh ini, maka penting untuk memastikan tubuh memiliki kadar albumin yang cukup terutama pada ibu hamil.

Pada masa kehamilan, kebutuhan gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral akan meningkat sekitar 15%. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, uterus, payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu, dan persiapan laktasi. Meskipun asupan nutrisi seseorang baik, nutrisi tidak dapat terangkut dengan baik apabila kadar albumin pada tubuh rendah, yang berakibat terjadinya malnutrisi pada janin. Malnutrisi pada janin menyebabkan perkembangan janin terhambat serta bayi lahir dalam keadaan kekurangan gizi.

Selain itu, rendahnya kadar albumin dalam tubuh dapat menyebabkan masalah selama masa kehamilan, seperti meningkatkan risiko terjadinya preeklamsia seperti tekanan darah tinggi hingga akumulasi cairan di dalam jaringan alias edema. Jika terjadi pada anak-anak, hipoalbumin dapat menyebabkan anak menjadi kurang cerdas karena adanya kerusakan sel-sel saraf otak. Selain itu tumbuh dan kembang anak menjadi terhambat yang dapat berakibat pada terjadinya stunting.

 

Ikan Gabus Kaya Akan Albumin

Untuk mengatasi kekurangan protein atau hipoalbumin dapat dilakukan dengan memperbaiki pola makan dengan asupan makanan yang bergizi. Asupan protein dapat diperoleh dari putih telur, ikan gabus maupun kacang-kacangan. Ikan gabus memiliki kandungan protein paling tinggi dibandingkan putih telur ataupun kacang-kacangan. Channastriata atau yang dikenal dengan ikan gabus mengandung protein tinggi berupa asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Snakehead fish atau ikan gabus ini memiliki fraksi albumin sebesar 64,61%. Albumin yang terkandung di dalam ikan gabus relatif lebih tinggi dibandingkan ikan lainnya dan juga telur.

Berdasarkan penelitian, satu ekor ikan gabus setara dengan tujuh butir telur ayam. Ikan ini dapat diekstraksi untuk mendapatkan protein plasma yang mengandung albumin serta nutrisi lainnya yang dapat meningkatkan kadar albumin dalam darah. Ikan gabus sendiri dapat meningkatkan kadar albumin cukup signifikan pada kasus hipoalbumin, proses penyembuhan luka, serta menangkal radikal bebas. Selain albumin, ekstrak ikan gabus juga mengandung mineral Zinc yang berfungsi untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh sehingga ibu hamil tidak mudah terserang penyakit.

 

Ekstrak Ikan Gabus dalam Onoiwa dan Manfaatnya untuk Pasien Covid-19

Untuk mendapatkan ikan gabus sebenarnya tidak terlalu sulit. Kini telah tersedia ekstrak gabus dalam berbagai produk, seperti yang ditawarkan oleh Onoiwa dari Nucleus Farma. Ini merupakan  produk inovasi yang diproses secara bioteknologi. Nucleus Farma berhasil memproduksi ekstrak ikan gabus dalam tiga jenis bentuk produk yaitu kapsul (Onoiwa), serbuk (Onoiwa Plus) dan cairan (Onoiwa MX). Onoiwa MX merupakan produk cairan berisi ekstrak ikan gabus dalam sachet yang pertama di Indonesia.

Seperti dikatakan oleh Edward Basilianus SE MM, CEO Nucleus Farma, dengan mengonsumsi albumin secara rutin selama masa kehamilan, dapat menjaga kebutuhan nutrisi ibu hamil tetap tercukupi serta mencegah kekurangan gizi pada janin. Selain itu, Edward juga menjelaskan, pembentukan albumin dalam tubuh penting sekali bagi pasien Covid-19. Berdasarkan artikel yang dipublikasikan oleh www.thelancet.com dari Inggris, sebanyak 97 dari 99 pasien penyintas atau pasien yang selamat dari Covid-19, ketika pertama kali masuk rumah sakit mereka mengalami hipoalbumin. Sementara menurut artikel yang dikutip dari medrxiv.org, sebanyak 25 dari 36 penderita Covid-19 yang meninggal di Wuhan menderita gejala hipoalbumin.

Kesimpulan dari dua artikel di atas diperkuat oleh temuan peneliti lain yang menyatakan pasien Covid-19 mengalami serum albumin yang rendah (bmj.com). Hal ini akan meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19. Karena itu para peneliti menyarankan penggunaan albumin untuk membantu menyembuhkan para pasien Covid-19. “Onoiwa dapat membantu proses pembentukan albumin dalam tubuh dan meningkatan imunitas tubuh secara cepat, sehingga mempercepat recovery pasien,” tutur Edward Basilianus.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *