Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Let’s Speak Up! Cegah Bullying

Anna Lumintang, Bella Anastasya, dan Yasinta Indrianti, M.Psi  bersama tolak bullying
Anna Lumintang, Bella Anastasya, dan Yasinta Indrianti, M.Psi bersama tolak bullying

Kasus bullying makin sering terdengar ya, Moms & Dads. Dari data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ada sekitar 253 kasus sejak 2011 hingga 2016. Data Kementrian Sosial tak jauh berbeda. Berbagai pihak pun concern terhadap masalah ini, termasuk Yupi, produsen permen gummy nomor satu di Indonesia, yang telah meluncurkan kampanye Let’s Speak Up!.

Kampanye yang digelar sejak September 2017 ini, secara agresif terus menyuarakan pentingnya sikap positif pada generasi muda. Beragam kegiatan digelar, seperti edukasi mengenai bullying ke sekolah-sekolah di Jabodetabek, kampanye lewat radio, YouTube dan berbagai media, hingga di Commuter Line.

“Menebar sikap positif sesuai dengan tagline Yupi, ‘kenyalnya bikin happy’. Bullying menjadi masalah serius di kalangan remaja karena memiliki dampak psikologis dan dapat membuat prestasi mereka menurun di sekolah. Dengan berani speak up, perasaan menjadi lebih positif dan happy,” tutur Anna Lumintang, Marketing Manager PT Yupi Indo Jelly Gum, saat talkshow di Tartine, FX Sudirman, Jakarta, 2 November.

Pesan positif menolak bully didukung oleh artis Bella Anastasya. Bintang iklan Yupi ini mengungkap, ia menjadi korban bully sejak SD dan terberat selama di SMP. Bella kemudian bangkit saat SMA. Ia mulai memiliki banyak teman dan aktif dalam berbagai kegiatan hingga mampu berprestasi.

“Waktu SMP, aku gak punya teman. Dianggap sombong dan banyak anggapan negatif lainnya hanya karena aku aktif di dunia entertainment. Aku curhat ke Mama, dan Mama bilang, selama mereka tidak menyentuh fisik, biarkan saja,” papar mahasiswi UMN jurusan Jurnalistik semester 7 ini.

Psikolog Yasinta Indrianti, MPsi dari EduPsycho Research Institute, yang fokus pada pendidikan anak remaja, menjelaskan kerentanan setiap orang berbeda. Bullying bisa berdampak secara psikologis, mental maupun fisik. Perilaku tidak menyenangkan ini sering terjadi pada remaja karena mereka belum dapat mengidentifikasi hal-hal di sekelilingnya sehingga tidak mendapatkan solusi. Mereka juga memiliki jiwa kompetitif dan ada kesenjangan kekuatan antara pelaku dan korban.

“Remaja dapat dibangun sikap positifnya, dan ini perlu kerjasama banyak pihak, terutama orangtua dan  guru. Harus ada gerakan bareng karena kita ke depannya butuh generasi yang sehat secara psikologis, mental dan fisik,” ujarnya.

Sebagai puncak dari kampanye Let’s Speak Up!, Yupi akan menggelar Yupi Got Talent di sekolah-sekolah pada Januari 2018. Para remaja diajak untuk tampil secara berkelompok dan berkompetisi dengan sehat. Aktivitas ini akan menjadi ajang mereka untuk berekspresi, tampil percaya diri, serta menunjukkan bakat bersama.

“Kami ingin memutus rantai bullying. Melalui Yupi Got Talent, kami mengajak para remaja untuk memahami konsep berkompetisi secara positif,” ujar Anna. Selain kampanye Let’s Speak Up!, tahun ini Yupi tampil dengan desain kemasan baru untuk seluruh produk dan meluncurkan produk Love Gummy sebagai  bentuk ajakan untuk terus menebar cinta.

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *