Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Lemak Baik Untuk Pasien Kanker

Indrawati Taurus-CEO PT Fresenius Kabi Indonesia,  Ellen Martini,  Prof. Aru W. Sudoyo, Dr. Fiastuti, Dr. Noorwati, dan  Dr. Gideon Hartono, Direktur Group Apotek K-24
Indrawati Taurus-CEO PT Fresenius Kabi Indonesia, Ellen Martini, Prof. Aru W. Sudoyo, Dr. Fiastuti, Dr. Noorwati, dan Dr. Gideon Hartono, Direktur Group Apotek K-24

Moms & Dads, salah satu ciri  pasien kanker adalah penurunan berat badan yang cepat. Bila dibiarkan akan terjadi Kaheksia alias malnutrisi parah yang ditandai dengan hilangnya lemak tubuh hingga massa otot. Akibatnya, pasien semakin lemah, respon pada pengobatan berkurang, proses penyembuhan setelah operasi sangat lama dan kualitas hidup pasien menurun drastis.

“Pasien kanker rentan mengalami malnutrisi karena nafsu makan terganggu. Pengobatan, terutama kemoterapi membuat pasien sering mual, sariawan, nyeri menelan, stress dan lainnya. Padahal tanpa nutrisi yang cukup, efek terapi juga tidak optimal, risiko komplikasi dan infeksi meningkat, biaya pengobatan semakin tinggi dan beban sosial semakin berat, ”papar Dr. dr. Noorwati S., SpPD, KHOM, dari Perhimpunan Onkologi Indonesia, di acara media edukasi yang didukung Fresenius Kabi Indonesia dan Group Apotek K-24 di Jakarta, 29 Agustus 2017.

Ia menjelaskan, sel kanker menggunakan glukosa dari karbohidrat sebagai sumber energi untuk berkembang biak. Akibatnya metabolisme terganggu dan mengambil lemak sebagai sumber energi yang lain. Bila asupan nutrisi kurang, lama-lama lemak tubuh habis dan massa otot berkurang. Kondisi ini tidak dapat diperbaiki dengan pemberian nutrisi biasa, harus ada kombinasi antara makanan biasa dengan makanan tambahan.

Ahli gizi klinis, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono MSc, MS, SpGK menjelaskan, pasien kanker perlu asupan makanan yang tinggi kalori, protein dan lemak, serta rendah karbohidrat. Kebutuhan energi mereka bisa sampai 150% dari kebutuhan energi orang sehat. Sayangnya, kondisi sering mual, merasa kenyang terus, dan lainnya, membuat mereka sulit memenuhi kecukupan asupan nutrisi.

“Protein yang mereka butuhkan lebih banyak daripada orang normal. Misalkan, kita hanya butuh 1 gram, pasien kanker butuh 1,5 gr/kg berat badan/hari. Begitu juga dengan lemak. Lemak dibutuhkan sebagai sumber energi sel sehat, terutama Omega 3, yang kebutuhannya mencapai 1,2 hingga 2 gr/ hari. Omega 3 berperan sebagai anti inflamasi, meningkatkan sistem imun, berperan sebagai anti katabolik atau penyusutan lemak otot, dan meningkatkan efektivitas terapi kemo dan radiasi,” paparnya.

Omega 3 biasanya didapatkan dari ikan laut dalam dan minyak ikan. Untuk praktisnya, Moms & Dads dapat memberikan suplemen Omega 3 kepada pasien kanker atau makanan formula yang mengandung Omega 3 tinggi, yang sudah  didesain khusus untuk pasien kanker.

“Dengan terapi nutrisi yang tepat, komplikasi pada pasien kanker akan menurun, infeksi rendah, penyembuhan luka dan pemulihan lebih cepat, angka kekambuhan rendah, kualitas hidup lebih baik, dan pasien pun dapat bertahan hidup,” ujar Dr. Fiastuti.

Asupan nutrisi yang cukup selama proses pengobatan membuat Ellen Martini terbebas dari kanker payudara stadium 2B, yang diidapnya pada 2002. Saat itupun ia mengalami penurunan nafsu makan akibat kemoterapi. “Untungnya kakak saya selalu masak yang enak-enak sehingga tidak sampai malnutrisi,” tutur Wakil Bendahara Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat dan penggiat komunitas berkebaya ini.

Ia menambahkan, pasien baru sering merasa takut dan dilarang makan ini itu sehingga berisiko mengalami malnutrisi. Padahal, menurut Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, KHOM, Ketua YKI, tak ada pantangan makanan bagi pasien kanker. Hanya saja perlu diingat untuk makan makanan dan minuman yang sehat, tidak bersifat karsinogen, dengan komposisi sesuai saran Dr. Fiastuti.

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *