Lebih Fokus Belajar Dengan Dark Chocolate
|
Si kecil tak akan menolak ditawari sebatang coklat, dan Moms bisa memilihkan dark chocolate untuknya mulai dari sekarang. Kenapa dark chocolate? White chocolate bisa jadi lebih disukai karena rasanya jauh lebih manis, tapi dark chocolate lebih kaya nutrisi yang bermanfaat untuk si kecil.
Cokelat hitam yang banyak dipasarkan umumnya mengandung cocoa padat sekitar 70%. Sementara coklat putih biasanya tidak mengandung cocoa padat. Padahal zat flavonol, yang merupakan antioksidan dan anti peradangan hanya ada di cocoa padat.
Selain rasanya yang enak, coklat hitam mampu meningkatkan daya konsentrasi dan mood kita secara langsung. Makanan ini meningkatkan peredaran darah ke otak, membuat si kecil lebih fokus dan bersemangat. Jadi, wajar bila banyak moms yang memberikan coklat hitam secara teratur pada si kecil menjelang ujian atau saat menghadapi tes lainnya. Satu potong atau sekitar 42,5 gram sehari sudah cukup.
Mee Young Hong, PhD, associate professor di bidang sains olahraga dan nutrisi San Diego State University pernah memimpin riset tentang perbandingan coklat putih, coklat hitam dan coklat hitam lumer. Hasilnya, coklat hitam lebih unggul termasuk yang sudah lumer.
Selama 15 hari mereka meneliti 31 orang yang terbagi dalam tiga kelompok dan masing-masing mengkonsumsi satu jenis cokelat. Mereka mengukur tekanan darah, kadar gula darah dan kolesterol para partisan yang rutin memakan sepotong coklat sehari itu sebelum dan sesudah riset.
Hasilnya, kelompok yang memakan coklat hitam lumer maupun tidak memiliki kadar gula darah lebih rendah, kolesterol jahat (LDL) lebih rendah dan kolesterol baik (HDL) lebih tinggi. Sementara tidak ada perbedaan pada tekanan darah. Mee Young Hong mengungkap, antioksidan di coklat hitam membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih efisien untuk mengendalikan gula darah. Sehingga kadar gula darah lebih rendah pada konsumen coklat hitam.
Riset ini menunjukkan kadar kolesterol jahat lebih rendah 20% pada kelompok coklat hitam. Dan kadar kolesterol baiknya lebih tinggi 20% dibanding pemakan coklat putih. Coklat putih, yang mengandung banyak gula dan lemak, membuat darah di kulit mengalir lebih lambat, dan ini tidak terjadi pada konsumsi coklat hitam. Aliran darah di kulit bisa menjadi acuan fungsi pembuluh darah secara keseluruhan. Penemuan tim San Diego State University ini juga didukung riset-riset di universitas lain.