Lebih Dekat Dengan Anak Perempuan
|Moms, hubungan mom dengan anak perempuan bisa sangat kompleks terutama saat ia menjelang remaja. Moms bisa menjadi sahabat mereka, tetapi bisa juga membuat mereka merasa tidak nyaman dan lebih terbuka pada orang lain.
Psikolog Roni Cohen-Sandler, Ph.D, co-author I’m Not Mad, I Just Hate You! A New Understanding of Mother-Daughter Conflict, mengungkap, sebagian besar anak perempuan mengeluh mom terlalu dominan, sering mengkritik dan menuntut. Sementara menurut para mom, anak-anak perempuan tidak patuh, mengambil pilihan yang salah dan tidak punya waktu untuk mereka.
Tips berikut bisa Moms terapkan untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan anak perempuan menjelang remaja. Biarkan ia tahu, Moms peduli dan sayang padanya.
Mengubah sikap dan berinisiatif. Linda Mintle, Ph.D, penulis I Love My Mother, But… Practical Help to Get the Most Out of Your Relationship menyarankan, bila Moms melihat tanda-tanda si kecil menjauh, cobalah mengubah reaksi Moms terhadap sikap dan perkataannya. Jangan menunggu dia berubah, ambil langkah pendekatan terlebih dulu.
Berharap yang realistis. Moms maupun si kecil memiliki bayangan tentang hubungan ideal. Misalnya, si kecil berharap Moms selalu ada dan membantunya setiap saat. Ini tentu sulit terwujud. Begitu juga dengan Moms, tak perlu berharap si kecil akan selalu berprestasi, patuh dan serba bisa.
Berkomunikasi. Biasakan untuk berkomunikasi dengan baik sejak ia masih kecil. Jangan menyangka Moms sudah sangat mengenal si kecil tanpa pernah mengajaknya mengobrol dengan santai atau mencoba mengetahui apa yang sedang ia rasakan. Hindari bentakan, terlalu banyak kritik, sikap menghakimi atau selalu menganggapnya belum kompeten.
Menjadi pendengar yang aktif. Dengarkan penjelasan si kecil tanpa memotongnya. Berikan respon sehingga ia tahu Moms mendengarkan dan memahami perkataannya. Baca juga ekspresinya untuk memahami perasaannya saat itu.
Perbaiki kesalahan dengan cepat. Saat konflik terjadi, hadapi dan selesaikan. Menghindar hanya akan membuat Moms maupun si kecil menyimpan kekecewaan yang terus menumpuk. Tak perlu segan untuk meminta maaf pada si kecil bila Moms memang melakukan kesalahan. Ini akan membuat si kecil belajar untuk meminta maaf juga bila ia melakukan kesalahan.
Mencoba sudut pandang si kecil. Si kecil adalah generasi yang berbeda dan tumbuh dengan kondisi yang berbeda pula dari Moms. Luangkan waktu untuk bersamanya agar Moms lebih memahami pemikirannya dan berkompromi bila diperlukan.
Berikan privasi. Si kecil menjelang remaja tengah mencari jati diri. Selain membutuhkan kedekatan dan bimbingan Moms, ia juga membutuhkan waktu untuk menyendiri. Biarkan ia memikirkan masalahnya dan mengambil keputusan sendiri. Hindari sikap mendikte, tapi berikan banyak masukan positif untuknya.