Langsing Setelah Melahirkan ala Lisa Daryono
|Desainer dan co-founder Benten Cesa ini berbagi pengalaman melahirkan kedua putrinya, Giselle Amore Jap, 4 thn, dan Emilie Solange Jap, 1 thn. Lisa Daryono mengaku dulu ia bertekad untuk bisa melahirkan secara normal. Itu sebabnya ia mengikuti semua anjuran dokter untuk menjaga kesehatan kehamilan dan tidak mengalami kelebihan berat badan.
“Kalau ingin melahirkan normal, aku tidak boleh terlalu gemuk. Jadi waktu itu aku menghindari susu hamil yang pakai gula dan rajin minum sari kacang hijau alami. Targetnya, berat badan naik nggak boleh lebih dari 10 kg. Aku juga rutin jalan kaki, tapi tidak boleh kebanyakan karena kaki bisa bengkak. Kalau nggak sempat, jalan di treadmill. Beruntung persalinannya cepat, dua jam selesai,” tutur mom 32 tahun ini.
Lisa melahirkan kedua putrinya dengan cara normal dan hanya perlu menurunkan berat badan sekitar 5 kg saja untuk kembali ke berat ideal. Kedua putrinya juga lahir dengan berat normal, sekitar 3 kg. “Aku rajin cek diabetes sebelum dan selama hamil karena kelebihan kadar gula katanya bisa membuat janin kurang berkembang,” ujarnya.
Setelah melahirkan, ia tidak serta-merta ingin menurunkan berat badan. Tapi proses itu berjalan dengan sendirinya karena ia berusaha memberikan ASI eksklusif. “Aku sama sekali tidak diet karena menyusui. Setelah melahirkan, langsung kepikiran ngasih ASI. Sayang nggak bisa lama, hanya sebulan bisa menyusui langsung, setelah itu dikejar kerjaan. Jadi ke mana-mana harus bawa pompa. Tapi karena kurang telaten, ASI habis,” papar Lisa, yang setelah berusaha keras akhirnya bisa memberikan ASI eksklusif selama 4 bulan. “Itupun untung ada sisa ASI yang dibekukan. Waktu itu rasanya bosan banget lihat daun katuk,” tambahnya sambil tertawa.
Baginya, ASI ekslusif sangat penting untuk kedua putrinya karena memiliki nutrisi lengkap dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka. “ASI satu-satunya yang bisa dicerna baik oleh bayi,” kata mom yang kini selalu berusaha menyediakan menu makanan empat sehat lima sempurna untuk kedua putrinya.