Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Kurang Tidur Memperbesar Lingkar Pinggang?

Foto: istimewa
Foto: istimewa

Moms & Dads yang sering kurang tidur, sebaiknya mulai mengubah kebiasaan sebelum lingkar pinggang bertambah lebar. Sebuah riset yang menyertakan 172 partisipan baru saja merilis hasil yang cukup mengejutkan yang berkaitan dengan tidur dan lingkar pinggang.

Dibandingkan dengan mereka yang tidur cukup setiap harinya, orang yang kurang tidur rata-rata mengonsumsi 385 kalori lebih banyak per hari. Jumlah ini setara dengan 4,5 helai roti. Kurang tidur tidak membuat tubuh kita lebih banyak membakar kalori sehingga jumlah 385 kalori itu terserap seluruhnya oleh tubuh.

Dalam riset yang dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition pada 2 November lalu ini, disebutkan orang dengan jam tidur sangat sedikit setiap harinya memiliki asupan lemak lebih tinggi dan protein lebih rendah dibanding orang yang tidur cukup. Kedua kelompok partisipan ini mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang sama.

“Penyebab utama obesitas adalah ketidakseimbangan antara asupan kalori dengan pengeluarannya. Riset ini telah menambahkan bukti bahwa kurang tidur dapat berkontribusi pada ketidakseimbangan tadi. Jadi, kalimat ‘tidur lebih awal, bangun lebih awal, akan membuat manusia lebih sehat dan bijak’ itu ada benarnya,” ujar Gerda Pot yang melakukan riset ini bersama timnya di divisi diabetes & nutritional sciences, King’s College London dan Vrije University, Amsterdam.

Bila seseorang terus mengalami kurang istirahat dalam jangka waktu panjang, tambahan 385 kalori itu akan berkontribusi pada berat badan. Kondisi ini sangat umum terjadi sekarang dan menjadi penyebab penyakit paling potensial. “Riset lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dampak jangka panjangnya. Begitu juga dengan pengaruh pada orang kurang istirahat parsial dan apakah waktu tidur panjang bisa mencegah obesitas,” tambah Gerda Pot.

Kita tunggu hasil penelitian lanjutannya ya, Moms & Dads. Sebelum itu tentunya mulai sekarang kita perlu berusaha untuk cukup istirahat. Sebenarnya riset tentang kurang tidur parsial sudah pernah dilakukan dan hasilnya memicu pada aktivasi otak yang lebih besar di area yang biasa bekerja saat melihat makanan.

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *