Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Kurang Minum Menurunkan Prestasi

Foto: istimewa
Foto: istimewa

Pernah lihat iklan yang menggambarkan kurang minum bikin tulalit? Faktanya memang seperti itu, Moms. Tubuh yang kekurangan cairan akan menghambat peredaran darah ke otak sehingga kita sulit berkonsentrasi.

Pemerintah Amerika Serikat bahkan pernah mengadakan penelitian khusus tentang pengaruh dehidrasi pada anak. Kesimpulannya, anak-anak yang kurang minum mengalami kesulitan dalam menyerap pelajaran di kelas. Fungsi kognitif mereka terganggu akibat tubuh kekurangan cairan.

Kekurangan cairan 1% dari berat badan saja sudah mulai mengganggu kerja otak dan kemampuan berpikir. Konsentrasi dan daya ingat akan langsung menurun begitu tubuh kekurangan air 2% dari berat badan.

“Air adalah salah satu macronutrient penting yang harus dicukupi. Kebutuhannya beragam tergantung aktivitas fisik, usia, hingga gender,” ujar Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK – Ketua Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM.

Indonesian Hydration Working Group atau IHWG, kelompok kerja ilmiah FKUI yang meneliti hidrasi dan kesehatan, juga pernah melakukan studi asupan cairan pada anak-anak Indonesia. Hasilnya,  menurut Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), Ketua IHWG, sudah cukup baik hanya saja 10% cairan yang masuk masih berasal dari minuman berenergi atau minuman manis.

“Minuman seperti ini mengandung kalori sehingga risiko terjadi obesitas lebih besar,” ujarnya di pembukaan 1st Indonesian Hydration & Health Conference (IH2C) di Jakarta.

Kalori dari air minum akan menambah asupan kalori dari makanan, sehingga terjadi kelebihan. Sementara air putih atau air minum biasa tidak mengandung kalori dan lebih dianjurkan untuk dikonsumsi si kecil maupun Moms & Dads. Walaupun begitu, si kecil tentu saja masih boleh mengkonsumsi soft drink atau minuman manis lainnya asal tidak berlebihan.

Dalam buku Mitos atau Fakta: Air dan Hidrasi disebutkan si kecil boleh meminum minuman manis asal tidak melebihi kebutuhan kalori harian dan menggunakan pemanis yang aman. WHO menganjurkan konsumsi gula tambahan dari makanan dan minuman tidak lebih dari 10% kebutuhan kalori per hari. Contoh, bila si kecil memiliki berat badan 20 kg dengan kebutuhan energi 1500 kkal per hari, berarti asupan gulanya tidak boleh lebih dari 150 kkal per hari.

Agar si kecil memiliki daya konsentrasi yang baik dan terhindar dari risiko obesitas, sebaiknya Moms & Dads mencukupi konsumsi minumnya. Biasakan dia untuk lebih banyak mengkonsumsi air putih sejak dini dan mengurangi minuman manis terutama minuman bersoda. Soft drink, selain berkalori, kandungan sodanya bisa menipiskan email gigi dan memicu perut kembung.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *