Ketahui Gejala Lima Jenis Kanker Anak
Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker anak tidak bisa dicegah dan tidak terlalu dipengaruhi faktor lingkungan. Itu sebabnya penting bagi Moms & Dads untuk mengenali beragam gejalanya agar si kecil bisa lebih dini ditangani.
Sesuai definisi Kementerian Kesehatan RI, usia 0-18 tahun dikategorikan sebagai anak-anak. Di negara kita, ada enam jenis kanker anak yang paling sering ditemui, yaitu leukemia, retinoblastoma, neuroblastoma, limofa maligna, osteosarkoma dan tumor otak. Leukemia adalah kanker jenis cair yang sudah kita bahas di artikel sebelumnya. Sementara yang lainnya termasuk jenis kanker padat.
Kanker atau tumor ganas adalah sel atau jaringan yang tumbuh tak terkendali dan immortal atau tidak bisa mati secara alami. Menurut dr. Mururul Aisyi, Sp.A(K) dari RS Dharmais, Jakarta, Moms & Dads bisa mencermati gejala kanker padat tertentu pada rentang usia anak tertentu pula. Berikut kelima jenis kanker anak dan gejalanya.
Tumor Otak
- Lebih umum terjadi pada usia di atas 5 tahun
- Mengeluh nyeri kepala yang tidak biasa dan membuat anak terbangun di malam hari
- Sering muntah
- Kejang-kejang
- Keseimbangan terganggu.
Retinoblastoma
- Biasanya terjadi di usia balita, terutama pada usia 1-2 tahun
- Mata tampak juling
- Manik mata putih atau disebut mata kucing
- Mata merah
- Kornea mata membesar
- Peradangan jaringan bola mata
- Penglihatan buram.
Neuroblastoma
- Terjadi di usia balita,
- Benjolan di perut karena umumnya pada jenis ini, pertumbuhan sel kanker terjadi di dekat ginjal
- Kebiruan di sekitar mata
- Lebih sering menyerang anak laki-laki.
Limofa Maligna
- Rentang usia 7-8 tahun
- Pembengkakkan di satu sisi leher berdiameter lebih dari 2 cm dan tidak sakit
- Sesak nafas
- Demam
- Lemah dan lesu.
Osteosarkoma
- Rentang usia 10-15 tahun
- Benjolan sel kanker terbentuk pada tulang, terutama di tungkai dan lengan. Benjolan tampak kemerahan, hangat saat diraba dan nyeri
- Lebih umum terjadi pada anak laki-laki yang tinggi
- Nyeri tulang setelah beraktivitas
- Patah tulang setelah aktivitas rutin, bahkan tanpa trauma
- Gerakan terbatas pada bagian yang terkena kanker.
Retinoblastoma dan osteosarkoma, menurut dr. Aisyi, adalah jenis kanker anak yang paling sering ditemui di sini setelah leukemia. Pada stadium awal, 90% pasiennya bisa sembuh. “Kanker anak tergolong genetic disease sehingga tidak bisa dicegah dan pengobatannya unik, sesuai ciri khas genetika bangsa kita,” ujar dr. Aisyi dalam edukasi media tentang kanker anak bersama Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), di Gedung Adhyatma Kemenkes RI, Jakarta, 16 Oktober.