Kenapa Si Kecil Suka Membenturkan Kepala?
|
Iya Moms, banyak anak yang suka membenturkan kepala saat tidur maupun ketika bermain. Bahkan angkanya mencapai lebih dari 25 % di dunia, dan anak laki-laki lebih banyak tiga kali lipat dibanding anak perempuan.
Kebiasaan membenturkan kepala bisa dimulai tidak lama setelah si kecil berusia satu tahun. Mencapai puncaknya pada usia sekitar 18-24 bulan. Kabar baiknya, kebiasaan mencemaskan ini umumnya berakhir ketika ia berusia 3 tahun. Tapi tidak tertutup kemungkinan untuk berlanjut.
Ini dia beberapa alasan yang diduga menjadi penyebab balita suka membenturkan kepala:
- Agar merasa nyaman. Yap, banyak anak melakukannya agar merasa lebih rileks. Itu sebabnya mereka melakukannya dengan ritmis menjelang tidur, ketika terbangun di tengah malam, maupun selama tidur. Pakar tumbuh kembang anak percaya, gerakan ritmis seperti ini atau menggoyang-goyangkan kaki saat duduk, membantu balita menenangkan diri.
- Mengatasi rasa sakit. Ketika si kecil merasa sakit karena giginya tumbuh atau infeksi telinga, ia cenderung akan membenturkan-benturkan kepala. Gerakan ini dijadikan pengalih perhatian dari rasa sakit di mulut dan telinganya.
- Frustasi. Moms bisa yakin ini alasan yang tepat ketika si kecil tantrum atau marah besar lalu membenturkan kepalanya. Ia mencoba mengekspresikan emosinya tapi belum bisa dalam bentuk kata-kata. Jadi, gerakan fisik adalah pilihannya. Sekali lagi, gerakan berulang ini adalah usahanya untuk merasa lebih tenang saat tertekan.
- Butuh perhatian. Gerakan yang bisa membuat kepala cedera ini akan ia lakukan saat merasa terabaikan oleh Moms & Dads. Ia akan terus melakukannya sampai Moms & Dads memberikan perhatian yang ia inginkan. Tapi perlu berhati-hati juga karena bisa membentuk kebiasaan pada si kecil setiap kali ia butuh diperhatikan atau memiliki keinginan yang belum dikabulkan Moms & Dads.
- Masalah tumbuh kembang. Kebiasaan membenturkan kepala sering dikaitkan dengan autisme atau masalah tumbuh kembang lainnya. Tapi ini hanya salah satu gejala. Jadi, perlu tanda-tanda lainnya untuk memastikan si kecil memiliki masalah tumbuh kembang.
Bila si kecil memiliki kebiasaan ini, Moms & Dads perlu memberinya perlindungan agar tidak sampai cedera. Dan tentu saja perhatian yang cukup agar ia tidak memerlukan benturan kepala untuk menarik perhatian. Konsultasikan ke dokter anak bila memang berkaitan dengan masalah tumbuh kembang.