Kenali Kelainan Darah Hemofilia
|Ari, yang baru mulai lancar berjalan, terjatuh dan lututnya berdarah. Ibunya segera membersihkan luka dan berusaha menghentikan darah yang keluar, tetapi ternyata darah terus merembes dari lukanya dan sulit mengering.
Kondisi ini perlu Moms & Dads waspadai karena bisa jadi itu gejala hemofilia. Hemofilia adalah kekurangan hemoglobin yang menyebabkan darah sulit membeku. Penyebabnya sebagian besar karena faktor keturunan, bisa dari ayah pengidap hemofilia atau ibu pembawa gen hemofilia. Ada juga beberapa kasus hemofilia yang disebabkan mutasi gen.
Ada tiga jenis hemofilia, yaitu:
- Hemofilia A atau hemofilia klasik. Pengidap hemofilia A mengalami kekurangan faktor pembeku darah, yang disebut faktor VII. Hemofilia A umumnya menyerang laki-laki, dan pada perempuan hanya bersifat sebagai pembawa atau carrier. Perempuan bisa menjadi carrier bila memiliki ayah hemofilia dan ibu carrier. Kasus hemophilia A paling umum ditemui di dunia.
- Hemofilia B atau Christmas disease, diambil dari nama penemunya, Steven Christmas asal Kanada. Darah si penderita mengalami kekurangan faktor pembeku, faktor IX.
- Hemofilia C atau Rosenthal syndrome. Hemofilia ringan akibat kekurangan faktor pembeku darah XI ini bisa terjadi pada laki-laki dan perempuan.
Kelainan darah ini memang jarang terjadi, rata-rata hanya 1 di antara 10 ribu orang atau bahkan 1 di antara 50 ribu orang untuk kasus hemofilia B, dan 1: 100ribu untuk hemophilia C. Tetapi bisa menyerang siapa saja, tidak tergantung ras, dan sangat mempengaruhi kehidupan dan produktivitasnya.
Pada penderita hemofilia parah, yang berarti hanya memiliki kadar faktor VII dan IX kurang dari 1% dari jumlah normal, pendarahan tidak hanya bisa terjadi saat mengalami luka serius, disunat, operasi atau cabut gigi. Tetapi ia bisa mengalami pendarahan hanya karena olahraga berlebihan atau bahkan tanpa sebab yang jelas. FYI, hemofilia sedang berarti kadar faktor pembeku darah antara 1-5 %, dan hemofilia ringan berarti kadar faktor pembeku darah di atas 5%.
Di negara kita, ada lebih dari seribu kasus hemofilia, tetapi sebenarnya jumlah penderita lebih banyak dari itu. Diperkirakan lebih dari 20 ribu orang. Ini karena masih minimnya pengetahuan publik tentang hemofilia. Itu sebabnya dunia memperingati Hari Hemofilia setiap tanggal 17 April, untuk meningkatkan kesadaran kita.
Hemofilia bisa ditangani sedini mungkin dengan melakukan screening test pada pasangan calon orang tua. Agar bisa menjalani hidup normal, pengidap hemofilia harus rutin mendapat transfusi konsentrat faktor VIII, IX, atau VII di rumah sakit sepanjang hidupnya. Jadi Moms, sebaiknya lakukan dulu tes darah sebelum hamil untuk mengetahui apakah Mom termasuk carrier atau tidak.