Kenali 7 Gejala Sindrom Asperger
|Sindrom Asperger atau Asperger disorder kadang disamaratakan dengan autisme. Padahal ada beberapa perbedaan di antara kedua tipe Pervasive Developmental Disorder atau PDD ini. PDD adalah gangguan-gangguan pada kemampuan bersosialisasi, berkomunikasi, dan berimajinasi.
Sindrom Asperger pertama kali diangkat ke permukaan pada 1944 oleh psikolog anak asal Austria, Dr. Hans Asperger. Anak-anak dengan sindrom ini umumnya memiliki IQ normal, cenderung tinggi, dan berkemampuan lebih baik daripada anak autis. Kemampuan bahasanya juga mendekati normal, meski semakin dewasa malah semakin bermasalah.
Gangguan neurobiology ini dipicu disfungsi otak akibat kelainan struktur atau bisa juga karena trauma dan penyakit. Sindrom Asperger biasanya baru terdeteksi setelah anak memasuki usia 3 tahun.
Beberapa gejala sindrom Asperger menurut para ahli:
- Sulit mengembangkan kemampuan sosial. Umumnya, anak dengan sindrom Asperger tidak mudah berteman, sering merasa kikuk dan susah memulai atau mempertahankan obrolan.
- Eksentrik atau suka melakukan sesuatu secara berulang. Anak suka melakukan gerakan aneh yang berulang-ulang, misalnya memilin-milin jari atau menggerak-gerakkan tangan.
- Menciptakan ritual unik. Si kecil mengembangkan sendiri sebuah kebiasaan atau ritual yang tidak boleh diganggu, seperti mengenakan pakaian dengan urutan tertentu atau memilih rute ke sekolah yang sama setiap hari meskipun ada banyak rute lain. Ia sangat takut dengan perubahan.
- Sulit berkomunikasi. Penyandang sindrom Asperger jarang menatap mata orang yang diajak bicara. Mereka sulit berekspresi, kaku, dan tidak mengerti bahasa tubuh. Mereka juga sukar memahami yang tersirat, dan mengartikan semua perkataan orang lain secara harfiah.
- Memiliki minat terbatas. Biasanya tidak banyak yang menarik minat penyandang sindrom Asperger. Tetapi bila ia sudah menyukai sesuatu, ia cenderung terobsesi. Misalnya, jadwal pertandingan olahraga, cuaca, atau gadget.
- Gerakan motorik kurang terkoordinasi. Si kecil sering bergerak canggung dan cenderung ceroboh.
- Sangat berbakat. Banyak anak dengan sindrom Asperger yang memiliki bakat hebat, seperti di bidang musik dan matematika. Mereka juga memiliki daya ingat tinggi. Para tokoh yang diduga menyandang sindrom ini adalah ilmuwan Albert Einstein, Isaac Newton, dan Charles Darwin, penulis Jane Austen dan HC Andersen, serta milyarder Bill Gates.
Tidak ada tes khusus yang dilakukan tim medis untuk penyandang sindrom Asperger. Tetapi biasanya setelah banyak gejala terlihat, dokter akan mengecek riwayat kesehatan si kecil dan memeriksa fisik serta melakukan uji saraf.
Anak dengan sindrom Asperger umumnya dianjurkan untuk mengikuti beberapa terapi, seperti terapi bicara, fisik, dan keterampilan. Mereka juga dianjurkan menjalani pendidikan khusus dan berkonsultasi pada psikolog untuk mengurangi kebiasaan negatif dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi. Obat-obatan kadang dilibatkan untuk mengurangi kecemasan, depresi, sikap hiperaktif dan obsessive-compulsive.