Ini Dia Kelebihan dan Kekurangan Millennial Moms
|Mom kelahiran antara tahun 1980 sampai 1994? Kalau iya, berarti Mom termasuk generasi Y, yang ngetop dengan sebutan millennial moms. Ibu muda zaman now yang melek teknologi dan akrab dengan media sosial.
Psikolog dari TigaGenerasi, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, mengungkap, millennial moms memiliki ciri khas rasa keingintahuan yang besar. Ciri ini didukung dengan kemudahan akses informasi melalui jaringan internet. Rasa keingintahuan yang besar juga, yang mendorong mereka untuk suka berbagi informasi satu sama lain lewat media sosial.
“Bila generasi sebelumnya hanya memiliki orangtua atau keluarga sebagai sumber informasi, ibu millennial mendapatkan informasi dari banyak sumber. Selain dari orangtua, bisa dari internet, media sosial, dan komunitas. Iya, mereka cenderung suka berkomunitas,” tutur Vera dalam talkshow bersama Mothercare – Welcome to the Club, pada 11 April 2018 di XXI Lounge, Djakarta Theater.
Ada banyak perbedaan antara millennial moms dengan moms generasi sebelumnya. Vera menjabarkan, perbedaan lainnya adalah usia saat memiliki anak. Rata-rata usia ibu millennial saat melahirkan anak pertama adalah 26 tahun ke atas. “Lebih tua dari generasi sebelumnya yang sekitar 21 tahun. Mereka memiliki pertimbangan yang lebih matang buat punya anak,” ujar Vera.
Selain itu, perbedaan lainnya adalah tempat bekerja. Ibu millennial tidak sedikit yang memilih bekerja dari rumah sebagai pemilik toko online, blogger, dan lainnya. Mereka juga lebih menguasai media sosial. Vera mencontohkan Merry Inggriany dengan putrinya, selegram Baby Moonella, yang memiliki follower Instagram mencapai sejuta orang.
Ibu millennial juga menerapkan pola asuh yang berbeda. Mereka tak mau menjadi mom yang otoriter maupun helicopter mom, yang selalu mengawasi dan melindungi anaknya. Pola asuh mereka cenderung lebih bebas dan menerapkan unstructured activity untuk anak-anaknya sehingga si kecil lebih bisa berekspresi. “Istilahnya drone parenting, anak dilepas dan orangtua hanya memantau,” kata Vera.
Ciri-ciri millennial moms ini diakui oleh Merry Inggriany. Keakrabannya dengan media sosial menjadikan Merry sebagai salah seorang seleb mom terkemuka di sini. Menurutnya, media sosial sangat membantu dia sebagai ibu. Tidak hanya untuk mendapatkan banyak info, tetapi juga untuk berbagi pengalaman mengasuh anak. “Lewat media sosial, kami sama-sama belajar dan saling menguntungkan. Kalau ada apa-apa dengan anak, kita nggak panik lagi. Tinggal googling sudah dapat solusi,” ujarnya.
Di samping berbagai kelebihan, millennial moms juga memliki kekurangan. Pola asuh drone parenting menurut Vera juga memiliki efek negatif. Anak yang terbiasa bebas, nantinya akan sulit beradaptasi dengan aturan. Biasanya masalah ini terlihat begitu si kecil masuk sekolah. Efek negatif lainnya berkaitan dengan gadget. Si kecil yang terlalu akrab dengan gadget, biasanya memiliki masalah tumbuh kembang berupa telat bicara.
“Hati-hati buat para ibu millennial yang terlalu mendewakan teknologi. Si kecil harus dikenalkan dengan banyak metoda belajar lain yang lebih bermanfaat. Ia perlu stimulasi yang variatif,” papar Vera.
Ia menegaskan, Moms perlu menerapkan keseimbangan, mengenali kekurangan dan kelebihan anak serta mengetahui tahap perkembangan normal si kecil. Walaupun Moms menerapkan drone parenting, mendisiplinkan si kecil tak boleh ketinggalan. Manfaatkan support system yang ada, agar Moms tidak berjalan sendiri dan mengalami stress karena berusaha menjadi ibu yang sempurna.
Support system buat Moms tentu saja Dad dan keluarga terdekat plus komunitas maupun brand, seperti Mothercare. Lina Paulina, Vice President Mothercare & ELC mengungkap, dengan tagline Welcome to the Club, Mothercare ingin menyatukan Moms & Dads dengan orangtua-orangtua lainnya dalam platform digital, yang didukung para ahli, seperti dokter dan psikolog.
Mothercare juga telah menggelar kampanye digital #senangnyajadiibu pada 14 -28 Desember 2017, dengan Sandra Dewi sebagai salah satu ikon. Kampanye ini diikuti ribuan partisipan dengan 2.233 cerita. Saat ini telah terpilih cerita terbaik dari dr. Angelia, yang divisualisasikan dalam video yang dibintangi Merry dan Baby Moonella.