Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Indonesia Sehat Dengan Cuci Tangan

Eva Arisuci Rudjito dari Unilever, dr. Koesmedi Priharto, Sp.OT, M. Kes, dan Nia Dinata di Hari Cuci Tangan Sedunia
Eva Arisuci Rudjito dari Unilever, dr. Koesmedi Priharto, Sp.OT, M. Kes, dan Nia Dinata di Hari Cuci Tangan Sedunia

 

Di Hari Cuci Tangan Sedunia atau Global Handwashing Day 2015, PT Unilever Indonesia, Tbk. dengan brand Lifebuoy merayakan capaian 70 juta Tangan Indonesia Sehat. Ini adalah hasil edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya mencuci tangan pakai sabun dalam Gerakan 21 Hari (G21H) yang dimulai pada 2011.

“Mengapa 21 hari? Karena selama itulah waktu yang diperlukan seseorang untuk menanamkan sebuah kebiasaan baru,” ujar Eva Arisuci Rudjito, Head of Marketing Skin Cleansing and Body Care PT Unilever Indonesia, Tbk., di resto Bunga Rampai, Jakarta Pusat, 15 Oktober.

Edukasi dan sosialisasi kebiasaan mencuci tangan pakai sabun penting untuk mengurangi angka kematian akibat diare dan infeksi saluran pernafasan balita, yang masih tinggi di negara kita. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyebut, 10,2 % balita kita terjangkit diare tiap tahunnya. DKI Jakarta termasuk provinsi dengan angka tertinggi, sekitar 8,9%. Sementara angka prevalensi infeksi saluran pernafasan atau pneumonia pada anak usia 12-23 bulan mencapai 21,7%.

Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun terbukti mampu mencegah kematian sekitar 2/3 anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia, menurut UNICEF. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Koesmedi Priharto, Sp.OT, M. Kes mengatakan, kebiasaan ini termasuk salah satu dari sepuluh indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang dianjurkan Kemenkes RI.  “Kegiatan sepele yang terbukti efektif dan sesuai dengan strategi bahwa mencegah penyakit jauh lebih efektif daripada mengobati,” ujarnya.

Program G21H telah berlangsung di 34 provinsi melalui kerjasama dengan organisasi PKK (Mother’s Program), rumah sakit (Hospital Program) dan sekolah (School Program).  Bukan sekadar edukasi karena di salah satu desa terpencil di NTT, G21H juga menyediakan sarana air bersih. Produser Nia Dinata mengabadikannya dalam film dokumenter  berjudul Bitobe, sesuai nama desanya.

“Dari bandara Kupang, kami masih harus menempuh perjalanan dengan mobil off road selama 6 jam untuk mencapai desa. Dan di sana ternyata tidak ada air bersih yang mengalir,” tutur Eva Arisuci Rudjito. “Semoga pipa air bersih yang telah dibangun di sana tidak rusak dan masyarakat bisa menjaganya,” harap Nia.

Di Jakarta, perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia ditandai dengan cap tangan oleh Hermant Bakshi, President Director PT Unilever Indonesia, Tbk., dr. Koesmedi Priharto, Sp.OT, M.Kes, Eva Arisuci Rudjito, dan Nia Dinata di area Kantor Walikota Jakarta Barat, 15 Oktober. Selain itu, seribu anak sekolah dasar dan ibu-ibu PKK melakukan kegiatan mencuci tangan massal. Acara yang sama juga diadakan di 16 kota lain, termasuk Yogyakarta dan Lombok.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *