Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Hindari Menerapkan 12 Gaya Populer Pada Anak

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Berkomunikasi dengan si kecil memang susah-susah gampang. Yayasan Kita dan Buah Hati, yang dipimpin psikolog pendidikan Elly Risman SPsi,merumuskan 12 Gaya Populer yang sebaiknya dihindari orangtua ketika berhadapan dengan si kecil.

Kedua belas gaya populer ini cenderung akan melemahkan konsep diri si kecil. Ia akan merespon kesalahan berkomunikasi Moms & Dads dengan sikap diam atau melawan, menentang, tidak peduli, dan sulit diajak bekerjasama. Si kecil yang terbiasa menerima 12 Gaya Populer dari Moms & Dads juga akan cenderung lebih mudah mengeluarkan emosi negatif dan merasa iri. Selain itu, si kecil akan sulit untuk berpikir mandiri dan mengambil keputusan sendiri.

Ini dia 12 Gaya Populer versi Yayasan Kita dan Buah Hati:

  1. Memerintah. “Ayo bangun, cepat mandi, sarapan… sudah telat nih!” Pernah mengeluarkan kalimat semacam itu? Gaya bicara memerintah sangat umum dilakukan para orangtua. Si kecil cenderung akan merasa kesal, lebih suka mengabaikan atau menentang. Kalimat yang menyiratkan pemahaman dan penghargaan akan lebih mudah diterima si kecil ketimbang kalimat perintah.
  2. Menyalahkan. “Kamu sih, lari-larian terus. Jadi jatuh deh.” Kalimat seperti ini akan cenderung membuat si kecil serba takut dan sulit menerima tantangan. Ketika ia melakukan kesalahan, bantu dia untuk memperbaikinya. Saat terjatuh, bantu ia untuk bangkit. Tak perlu bersikap berlebihan agar si kecil berusaha untuk memperbaiki kesalahannya sendiri.
  3. Meremehkan. Jangan patahkan semangatnya dengan kalimat meremehkan ketika ia ingin mencoba melakukan sesuatu.
  4. Membandingkan. Hindari membandingkan si kecil dengan anak lain karena akan membuatnya kurang percaya diri.
  5. Mencap atau memberi label. Ketika Moms & Dads mencapnya sebagai ‘anak bandel’ akan seperti itulah nantinya si kecil. Berikan pengertian padanya dengan jelas dan sederhana agar si kecil mampu berpikir dan bersikap lebih baik.
  6. Mengancam. Ancaman hanya akan memicu sikap membangkang. Daripada mengancam, lebih baik jelaskan mengapa ia dilarang melakukan hal tertentu.
  7. Menasehati. Ungkapkan hal-hal yang tidak kita sukai dilakukan si kecil dengan jelas dan simple. Berikan penghargaan ketika si kecil mulai berusaha memperbaiki sikapnya.
  8. Membohongi. Si kecil adalah peniru yang baik. Bila Moms & Dads sering membohonginya, si kecil akan merasa berbohong itu hal biasa. Kebohongan juga akan membuat si kecil sulit menerima kenyataan dan berpikir realistis.
  9. Menghibur. Saat si kecil bersedih atau marah, kata-kata menghibur malah akan mengesankan ketidakpedulian. Lebih baik tanyakan padanya apa yang terjadi dan bantu dia mencari solusi.
  10. Mengkritik. Kritikan yang tidak tepat dapat membuat si kecil kehilangan percaya diri. Hargailah usahanya dan dorong dia untuk berbuat lebih baik.
  11. Menyindir. Sindiran hanya akan melemahkan semangatnya. Gantilah sindiran dengan kalimat apresiatif atau yang memotivasi.
  12. Menganalisa. Sikap ini hanya akan membuat si kecil merasa bersalah, tidak mampu dan rendah diri. Dampingi dan bimbing si kecil agar bisa berbuat lebih baik. Luangkan waktu lebih banyak untuknya agar Moms & Dads bisa lebih dekat dan memahami si kecil.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *