Hati-hati, Si Kecil Bisa Tertular TB
|Moms & Dads, tanggal 24 Maret lalu dunia memperingati Hari Tuberkulosis. Siapapun bisa tertular TB, termasuk si kecil. Penyakit menular akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis ini masih menjadi penyebab angka kematian cukup tinggi di dunia. Dan yang membuat cemas, TB masih sangat eksis di negara kita.
“Estimasi, di Indonesia saat ini terdapat 395 kasus TB baru per 100.000 penduduk per tahun dengan jumlah kematian akibat TB sebesar 40 jiwa per 100.000 penduduk,” ujar Arifin Panigoro, Ketua Forum Stop TB Partnership Indonesia atau FSTPI.
Si kecil yang baru lahir sangat rentan tertular TB karena kekebalan tubuhnya belum sempurna. So, Moms & Dads wajib memberikan imunisasi BCG atau Bacillus Calmette-Guerin pada si kecil. Kuman TB tak hanya menyerang paru, tetapi juga bisa menyerang organ tubuh lain, seperti otak, ginjal dan tulang belakang. Itu sebabnya kuman TB bisa menjadi penyebab meningitis TB atau radang selaput otak.
Imunisasi BCG hanya diberikan sekali, di usia 1-3 bulan. Terlambat diberikan, vaksin BCG bisa menjadi tidak optimal, Moms. Si kecil pun perlu menjalani tes mantoux untuk mengetahui sensitivitas tuberculin. Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan ekstrak bakteri TB ke lengan si kecil. Dokter akan memeriksa bengkak bekas suntikan dalam 48-72 jam untuk menentukan hasilnya positif atau tidak.
Hasil positif, yang berarti terinfeksi TB, biasanya akan didapat setelah si kecil terinfeksi selama 12 minggu. Jadi jangan heran bila dokter meminta tes dilakukan kembali tiga bulan kemudian bila hasilnya negatif. Terinfeksi belum tentu menunjukkan gejala sakit TB, Moms. Gejala baru akan muncul bila bakteri sudah berkembang biak dalam tubuhnya.
Si kecil berisiko tinggi tertular TB bila:
- Tinggal serumah dengan orang dewasa yang mengidap TB
- Memiliki kekebalan tubuh lemah, bisa karena mengidap penyakit penurunan imun seperti HIV atau belum sempat mendapat vaksin BCG.
- Tinggal di lingkungan padat dengan tingkat kebersihan atau kesehatan rendah
- Tinggal di kawasan yang angka penderita TB-nya tinggi.
Gejala TB pada bayi:
- Demam tak kunjung sembuh
- Kehilangan selera makan
- Berat badan terus turun
- Tampak lemah
- Berkeringat di malam hari
- Batuk, tapi bisa juga tidak.
Jadi, lindungi si kecil dari kuman TB dengan imunisasi dan lingkungan yang sehat dan bersih. Sekali ia tertular, kuman TB tidak hanya diam dan berkembang biak di paru-paru, tetapi bisa menyebar ke ginjal, tulang belakang dan otak. Yap, pada bayi kemungkinan kuman menyebar lebih tinggi daripada orang dewasa, walaupun anak-anak cenderung tidak menularkan TB karena ludahnya sedikit mengandung kuman dan batuk mereka tidak cukup kuat untuk menyebar bakteri ke udara.