Diet Mediterranean Bisa Turunkan Risiko Preeclampsia
|Moms yang sedang merencanakan kehamilan atau sudah masuk trimester pertama, coba deh diet Mediterranean. Diet ini berkonsep meminimalkan asupan makanan yang diproses, termasuk buah-buahan, sayuran, daging unggas dan ikan. Riset menunjukkan pola diet yang dijalani sejak awal kehamilan bisa menurunkan risiko masalah kehamilan menjelang persalinan, terutama pada Moms berusia 35 tahun ke atas.
Hasil riset yang jurnalnya dipublikasikan lewat JAMA Network, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa moms yang menjalani diet Mediterranean dengan taat sejak awal kehamilan, bahkan sejak memulai program hamil, dapat menurunkan risiko seperti preeklampsia, kelahiran prematur dan diabetes gestasional. Tingkat keberhasilannya tinggi pada moms berusia 35 tahun atau lebih, yang lebih berisiko mengalami berbagai masalah menjelang persalinan. Riset ini melibatkan hampir 8000 wanita sejak tahap konsepsi hingga sepanjang kehamilan.
Penulis riset, Dr. Natalie Bello, MPH, physician scientist and multimodality imaging cardiologist dari Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, menjelaskan, ”Kami tak memiliki banyak strategi yang baik untuk mengurangi risiko Adverse Pregnancy Outcomes (APOs), yang frekuensinya semakin meningkat di United States dan berkaitan dengan masalah kesehatan ibu dan bayi dalam jangka pendek maupun panjang. Kami tahu, memilih makanan sehat sebelum konsepsi dan selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan ibu dan bayi.”
Selama riset dengan diet Mediterranean berjalan, mereka mengukur ketaatan pola makan partisipan menggunakan sistem scoring khusus. Mereka mengevaluasi asupan komponen diet, seperti sayuran, ikan dan gandum-ganduman utuh. Para periset kemudian menemukan moms yang memiliki ketaatan tinggi dalam menjalani diet Mediterranean memiliki risiko lebih rendah untuk masalah-masalah kehamilan. Hanya saja riset ini masih memiliki kekurangan karena data diperoleh dari laporan mandiri partisipan sehingga membutuhkan riset tambahan.
Diet Mediterranean sendiri disebut sebagai pola diet terbaik selama enam tahun berturut-turut di Amerika. Dinamakan diet Mediterranean karena memang polanya mengikuti kebiasaan makan tradisional orang-orang di kawasan Mediterranean, yang lebih berbasis nabati. Orang yang menjalaninya menunjukkan perbaikan dalam kadar gula darah dan diet ini dipercaya membantu menurunkan risiko beberapa kondisi kronis, termasuk mencegah kejadian masalah pembuluh darah jantung.
Makanan utama dalam diet ini adalah sayuran dan buah-buahan yang bervariasi dalam porsi banyak. Gandum-ganduman utuh dan berbagai jenis legume juga dikonsumsi. Sementara asupan lemak didapat dari sumber lemak sehat, seperti olive oil, biji-bijian, kacang-kacangan dan minyak ikan. Para penganut diet Mediterranean biasanya mengkonsumsi ikan laut dan daging unggas. Susu dan anggur merah dikonsumsi sedikit. Sementara daging merah jarang ada dalam menu mereka.
Untuk mom hamil yang perlu diperhatikan adalah asupan ikan karena biasanya mengandung merkuri. Ikan diperlukan sebagai sumber omega-3, EPA dan DHA, tapi beberapa jenis ikan laut bisa memiliki kandungan merkuri tinggi. Merkuri yang terkonsumsi oleh mom hamil dapat mempengaruhi perkembangan otak janin, Moms. Ikan berkadar merkuri tinggi biasanya ikan-ikan laut berukuran besar, seperti tuna albacore, ikan pedang atau todak, hiu, tilefish dan bass. Ikan berukuran kecil, termasuk kembung, haddock, kepiting, tiram dan berbagai jenis udang umumnya berkadar merkuri rendah dan masih aman dikonsumsi. Begitu juga dengan ikan air tawar.
Food and Drug Administration (FDA), Amerika Serikat menyarankan mengkonsumsi ikan yang aman atau berkadar merkuri rendah selama kehamilan dan menyusui. Rekomendasi untuk konsumsi variasi seafood adalah sekitar 8 hingga 12 ons per minggu selama hamil.