Deteksi Kesehatan Lewat BAB
Selain lewat urine, deteksi kesehatan si kecil yang baru lahir juga bisa lewat feses. Seperti BAK, si kecil yang baru lahir pun bisa BAB dalam 24 jam setelah kelahirannya. Tapi bila tertunda hingga beberapa hari, tak perlu cemas Moms & Dads, karena tergolong normal.
BAB pertama ini disebut meconium. Warnanya bisa kehitaman atau hijau gelap dan terbentuk dalam usus sejak si kecil masih dalam rahim. Setelah meconium keluar, BAB si kecil akan cenderung berwarna kuning kehijauan.
Warna BAB juga tergantung asupan makanan si kecil. Bila ia mendapat ASI eksklusif, BAB-nya cenderung kuning terang dengan bentuk mirip biji-bijian. Sementara untuk bayi yang mengkonsumsi formula, Moms & Dads akan mendapatkan warna kuning kecoklatan di popoknya dengan bentuk yang lebih padat dari BAB bayi ASI.
Waspadai jika feses si kecil tampak lebih keras dari biasanya. Baik pada bayi dengan ASI maupun formula, bentuk feses seperti ini menandakan si kecil kurang cairan. Berarti Moms perlu menambah asupan ASI atau formulanya. Dehidrasi pada si kecil bisa juga disebabkan karena ia tengah menderita demam atau sakit lainnya.
Deteksi kesehatan si kecil lewat frekuensi BAB-nya, yang terbilang unik untuk setiap bayi. Banyak yang BAB tidak lama setelah disusui. Ini disebabkan gastrocolic reflex, yang membuat sistem pencernaan si kecil aktif begitu perut diisi makanan.
Tetapi banyak juga yang hanya BAB sekali dalam seminggu. Ini masih normal pada 3-6 minggu pertama si kecil dengan ASI eksklusif. Penyebabnya adalah sangat sedikit zat padat ASI yang perlu dibuang dari sistem pencernaan si kecil. Selama bentuk feses tidak keras dan pertambahan berat badan si kecil stabil, ini bukan gejala konstipasi.
Pada si kecil dengan formula, biasanya ia BAB teratur sekali sehari. Bila lebih dari sehari tidak BAB dan tampak kesulitan, bisa dipastikan si kecil mengalami konstipasi. Konsultasikan pada dokter anak untuk menanganinya
Bagaimana dengan diare? Diare ringan mungkin sulit dibedakan karena umumnya feses si kecil lembek dan berair. Moms & Dads dapat mendeteksi lewat frekuensi BAB yang lebih sering dari biasanya atau lebih dari satu kali setelah disusui.
Diare pada si kecil bisa disebabkan infeksi usus atau perubahan pola makan. Pada si kecil dengan ASI eksklusif, diare dapat disebabkan karena perubahan pola makan Moms. Teruskan menyusuinya agar tidak dehidrasi, dan periksakan si kecil ke dokter.
Related Posts
-
Saat Si Kecil Menginap di Hotel
No Comments | Mar 30, 2017
-
Berhenti Merokok dengan Makanan Ini
No Comments | Sep 25, 2019
-
Picky Eating Tanda Si Kecil Stress?
No Comments | Mar 16, 2017
-
7 Hal Tentang Otak Bayi
No Comments | Aug 11, 2015