Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Danone Turut Dukung Turunkan Angka Stunting dengan Luncurkan Buku Seri Cegah Stunting

Foto : Istimewa
Foto : Istimewa

Pemerintah selalu berupaya dalam penurunan angka stunting di Indonesia, sebagai upaya turut mendukung penanggulangan pemerintah dalam penurunan angka Stunting yang dikategorikan sebagai masalah kesehatan masyarakat yang berat di Indonesia serta memperingkati Hari Anak Nasional, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada bersama Danone Specialized Nutrition Indonesia luncurkan buku cegah stunting “4 Seri Buku Cegah Stunting”.

Tiga dari sepuluh anak diperkirakan telah mengalami stunting pada tahun 2021. Dengan adanya salah satu permasalahan pada anak seperti Stunting yang menggangu pertumbahan ini dapat menghalangi potensi optimal anak sebagai generasi penerus bangsa. Pada hasil survey status gizi memperlihatkan angka penurunan dari tahun ke tahun, berbagai upaya terus dibuat oleh berbagai pihak untuk mempersiapkan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045.

drg. Agus Suprapto, M.Kes., Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengatakan, “Penanganan stunting menjadi prioritas penting pemerintah yang telah diatur melalui Peraturan Presiden No. 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Namun, dalam upaya mengatasi masalah  stunting bukan hanya tugas pemerintah, namun kolaborasi dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan upaya percepatan penurunan stunting nasional. Oleh karenanya, kami sangat menyambut baik kolaborasi yang telah dilakukan PKGM, FK-KMK, UGM bersama Danone SN Indonesia dalam menyusun Buku Seri Cegah Stunting agar dapat memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang isu stunting. Diharapkan kemitraan dan inisiatif seperti ini tidak hanya sampai 2024, karena keberlanjutanlah yang penting untuk terus mengedukasi tentang pencegahan stunting di masyarakat.” 

Jumlah anak yang mengalami stunting sangat bervariasi diberbagai daerah dan masih dikategorikan sebagai permasalahan kesehatan masyarakat yang berat menurut ambang batas WHO yaitu sebesar 20%. Dengan turut melakukan aksi berupaya pencegahan stunting pada anak dan mempersiapkan tumbuh dan berkembang secara optimal penanganan stunting pada anak dan mempersiapkan tumbuh dan kembang secara optimal penanganan stunting ini memerlukan keterlibatan dari lima elemen yang disebut dengan pentahelix dimana pemerintah pusat atau daerah, akademis, sektor swasta, media, dan masyarakat atau kelompok komunitas untuk membantu penanganan masalah stunting ini.

Sebagai sektor akademis Universitas Gadjah Mada (UGM) berkomitmen untuk dapat berkontribusi mendukung percepatan penurunan angka stunting di Indonesia dengan melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan yang dilakukan melalui MBKM berupa magang di dinas kesehatan, P2KB, serta kegiatan pengabdian berupa KKN, kemudian kegiatan penelitian dengan melakukan pengembangan produk makanan ataupun produk teknologi yang dapat menurunkan tingkat stunting.

Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan “Upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman keluarga serta komunitas sangat penting dilakukan dalam upaya pencegahan stunting dan mempersiapkan anak Indonesia agar tumbuh optimal menjadi generasi maju. Kami melihat bahwa salah satu dari lima pilar Percepatan Penurunan Stunting menekankan tentang pentingnya peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, peran masyarakat sangatlah penting, khususnya yang berperan sebagai kader posyandu dan tim pendamping keluarga untuk melakukan edukasi gizi pencegahan stunting di level keluarga dan masyarakat. Selain itu, pendekatan pentahelix melalui kolaborasi dengan akademisi, bisnis, pemerintah, masyarakat dan media sebagai upaya sinergitas antar pemangku kepentingan merupakan kunci untuk pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Pendekatan inilah yang kami lakukan bersama Danone SN Indonesia, seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyusunan buku, serta peran media untuk memberikan edukasi kepada sebanyak mungkin masyarakat agar permasalahan stunting di Indonesia dapat segera teratasi”

Danone memiliki misi yaitu membawa kesehatan kepada masyarakat sebanyak mungkin, melalui edukasi dan penyediaan portofolio berbagai produk bergizi yang dibuat khusus untuk membantu menjawab tantangan kebutuhan gizi pada anak agar dapat tumbuh menjadi anak generasi maju.

Edukasi secara terus-menerus diberikan sebagai bentuk kontribusi Danone untuk menghadirkan nilai tambah bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam upaya mendukung pemerintah untuk memerangi angka stunting di Indonesia melalui pendekatan pentahelix yang melibatkan kolaborasi dari segenap pihak termasuk para stakeholder.

Dengan adanya sinergitas ini, diharapakan dapat semakin mempercepat upaya pemerintah dalam menekan angka prevalensi stunting di Indonesia. Selain itu, kami juga berkomitmen dalam membangun pengetahuan mendalam tentang menu makanan lokal dan tantangan kesehatan masyarakat agar bisa berinovasi serta secara aktif mempromosikan alternatif makanan yang lebih sehat untuk anak Indonesia.

Dimana hal tersebut diantaranya dituangkan ke dalam Buku Seri Cegah Stunting yang telah disusun oleh tim PKGM, FK-KMK, UGM untuk masyarakat yang ingin mengakses buku cegah stunting ini dapat melalui tautan berikut:

  • Pengenalan untuk Keluarga dan Komunitas:
  • Gizi untuk Ibu Hamil dan Menyusui:
  • Menu Lokal untuk Anak Usia 6-11 Bulan:
  • Menu Lokal untuk Anak Usia 1-5 Tahun:

Buku keempat seri cegah stunting ini dapat diakses secara digital dan gratis oleh masyarakat di website Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia FK-KMK UGM (pkgm.fk.ugm.ac.id). Sosialisasi diadakan melalui kegiatan berupa workshop dan demo masak untuk menu cegah stunting dengan bahan pangan lokal yang aka  dilakukan di 9 provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan DKI Jakarta. Kegiatan ini PKGM akan bekerja sama dengan perguruan tinggi mitra di daaerah secara hybrid.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *