Dampak Anemia Pada Ibu Hamil
|Anemia atau dalam istilah awam dikenal dengan sebutan “kurang darah” dapat terjadi pada semua wanita juga pada ibu hamil. Bila mengalami anemia, darah tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Kondisi ini memang tergolong normal, namun jangan disepelekan karena bisa mengganggu tumbuh kembang janin di dalam kandungan.
Dampak anemia bagi ibu hamil dan janinnya sangat bervariasi, dari yang ringan sampai berat. Bila kadar hemoglobin lebih rendah dari 6 g/dL, maka dapat timbul komplikasi yang signifikan pada mommy hamil dan janin. Kadar hemoglobin serendah itu tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen janin dan dapat menyebabkan gagal jantung pada mommy. Beberapa penelitian juga menemukan hubungan antara anemia mommy hamil pada trimester satu dan dua dengan kelahiran prematur (kurang dari 37 minggu).
Selain itu anemia pada mommy hamil juga dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak; abortus; lamanya waktu kelahiran karena kurangnya daya dorong rahim; pendarahan setelah kelahiran; dan rentan terhadap infeksi. Hipoksia akibat anemia juga dapat menyebabkan shock bahkan kematian pada mommy saat persalinan, meskipun tak disertai pendarahan; kematian bayi dalam kandungan; kematian bayi pada usia sangat muda; cacat bawaan; dan anemia pada bayi yang dilahirkan.