Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Combiphar Berikan Manfaat Khasiat Khusus Dari 7 Bahan Alami Untuk Kehamilan Dan Pasca Persalinan

Foto : Istimewa
Foto : Istimewa

Semenjak masyarakat dihimbau untuk berdiam diri dirumah hampir seluruh aktivitas dari bekerja dari rumah hingga proses belajar dan mengajar dilakukan di kediaman masing-masing. Hal ini menimbulkan fenomena yang cukup menarik karena dampak dari ini menimbulkan terjadinya baby boom hampir diseluruh penjuru dunia. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (disingkat BKKBN) memperkirakan adanya peningkatan jumlah angka kehamilan yang terus menaik pada masa pandemi ini, perlu juga adanya perhatian yang lebih besar lagi terhadap kondisi ibu di periode kehamilan dan pasca persalinan.

Dengan memahami hal tersebut pada Kamis (12/11) Combiphar, perusahaan nasional di bidang Consumer Healtcare, bersama para narasumber Weitarsa Hendarto Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar, dr. Carlinda Nekawaty – Medical Expert Combiphar, serta Asri Saraswati Iskandar – Herbalis. Membuka lebih dalam tentang mengenai bagaimana kesehatan dan kenyamanan ibu saat kehamilan dan pasca persalinan dapat dipertahankan, khususnya dengan memanfaatkan  madu dan bahan-bahan herbal dari alam.

Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar mengatakan “Kesehatan, hingga saat ini masih menjadi fokus pemerintah dan juga masyarakat. Fenomena baby boom, menambah deretan hal penting yang harus diperhatikan ibu dalam menjaga kondisinya pada masa persalinan dan menyusui. Kualitas kesehatan ibu pada masa kehamilan berpotensi mempengaruhi kualitas perkembangan dan pertumbuhan janin yang akan dilahirkan. Berbagai protokol kesehatan juga pola makan dengan nutrisi yang seimbang perlu diterapkan demi menunjang kesehatan, termasuk memanfaatkan madu dan ramuan yang terbuat dari bahan-bahan herbal dari alam,”

“Data menunjukkan bahwa 40% masyarakat di Indonesia masih mengonsumsi jamu, dan 56% masyarakat mengonsumsi madu. Angka konsumsi madu dan jamu yang cukup tinggi mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia masih menyukai ramuan tradisional dan terbuat dari berbagai bahan herbal sebagai pendukung kesehatannya,” tambah Weitarsa.

Untuk semua para wanita pada saat masa kehamilan maupun pasca persalinan tentu sering mengalami kondisi yang tidak nyaman, seperti hal mual, muntah, edema, dan rasa nyeri pada persendian. Menurut Asri, mengetahui manfaat dari bahan-bahan herbal yang akan dikonsumsi akan menjadikannya berfungsi lebih tepat guna.

Asri Saraswati Iskandar herbalis mengatakan “Kondisi inilah yang menyebabkan konsumsi bahan herbal umum dilakukan oleh para wanita sebagai alternatif dari obat konvensional yang seringkali digunakan untuk mengatasi kondisi yang tidak nyaman,”

“Tak hanya mampu membantu mengurangi ketidaknyamanan, bahan-bahan herbal juga dapat memberikan nutrisi seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan selama kehamilan dan pasca persalinan”, lanjut ungkapnya. 

Berikut manfaat madu dan bahan herbal yang dapat membantu mendukung kesehatan ibu saat kehamilan dan pasca persalinan:

  • Madu memiliki kandungan mineral berupa kalsium, tembaga, mangan, zat besi, fosfor, seng, aluminium. Kandungan zat besi pada madu membantu meningkatkan kadar hemoglobin untuk ibu selama kehamilan dan pasca bedah caesar.
  • Cengkih kaya akan kandungan beta-karoten, zat besi, magnesium, seng, vitamin B6, C, dan K. Tak hanya itu, perpaduan cengkih, lengkuas, serai dan jahe, dapat meredakan sakit dan nyeri pada persendian dengan cara dioleskan.
  • Jahe mengandung gingerol yang memberikan efek analgesik yang kuat dan sangat membantu untuk radang sendi, menenangkan saraf, serta mengurangi mual. Jahe juga tinggi kalium, tembaga, magnesium, mangan, vitamin B5 dan B6.
  • Kunyit dan temulawak mengandung kurkumin yang dapat melindungi dari anemia dan hipertensi. Serat tingginya juga mengontrol kadar “kolesterol jahat”. Kunyit dapat membantu meredakan peradangan yang menyebabkan edema, sekaligus risiko mastitis, juga berfungsi untuk mengobati cedera dalam, jahitan luar dan luka infeksi pasca persalinan. Sementara temulawak – meningkatkan produksi ASI pada masa menyusui.
  • Temu Hitam kandungan bpinene-nya dapat merelaksasi rahim setelah melahirkan.
  • Ketumbar memiliki kandungan protein, kalsium dan zat besi yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi ASI selama periode menyusui.

Medical Expert Combiphar, dr. Carlinda Nekawaty, mempertegas “Menyadari kondisi tubuh setelah mengonsumsi madu maupun herbal, sangatlah penting untuk melihat reaksi baik yang kecil maupun besar. Terutama jika sedang dalam kondisi khusus seperti hamil atau menyusui. Apa yang kita konsumsi bisa saja menimbulkan risiko terhadap kandungan dan juga bayi.”

Untuk kepraktisan, madu dan ramuan herbal yang dikenal masyarakat dengan sebutan jamu ini banyak dijual dalam bentuk kemasan. Sehubungan dengan hal itu, dr. Carlinda menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengonsumsi madu dan herbal agar tetap aman bagi ibu dan bayinya:

  1. Perhatikan jenis kandungan dalam bahan yang akan dikonsumsi untuk mengetahui reaksi alergi atau bahkan efek yang dapat membahayakan ibu maupun bayi. Jika mengonsumsi dalam bentuk kemasan, bacalah informasi nutrisi yang tertera pada label untuk mengetahui kandungan, takaran saji dan juga presentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) yang terdapat di dalam ramuan.
  1. Mengetahui waktu yang tepat untuk mengonsumsi ramuan. Biasanya konsentrasi kadar ramuan mencapai puncaknya sekitar 45-90 menit setelah dikonsumsi dan berada di dalam ASI sekitar 15 menit kemudian, hingga berpotensi masuk ke dalam tubuh bayi yang masih menyusui. Untuk itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi ramuan apapun pada periode awal menyusui. Konsumsi ramuan bisa dilakukan jika interval menyusui telah lebih dari 2 jam.
  1. Berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis, untuk mengetahui kadar konsumsi ramuan yang tepat dan efek yang ditimbulkan jika dikombinasikan dengan obat konvensional, terutama jika ibu memiliki kondisi kesehatan bawaan tertentu dan memerlukan perhatian khusus.

“Bagi Combiphar, ibu memiliki peran kunci dalam menjaga kesehatan keluarga. Menciptakan generasi yang sehat sesuai visi Championing a Healthy Tomorrow, hanya bisa terwujud jika ibu membekali diri dengan pengetahuan tentang kesehatan dan menerapkannya tak hanya untuk keluarga namun juga bagi dirinya sendiri,” tutup Weitarsa.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *