Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Cermati Penyakit Flu Singapura

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Flu Singapura bisa menyerang siapa saja dan kapan saja, termasuk si kecil. Menurut dr. Nanang Kusdiana, SpA, MKes dari RS. Sari Asih, Tangerang, flu Singapura sebenarnya di dalam dunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD), atau penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (KTM).

“Tidak ada penjelasan kenapa kemudian penyakit ini dikenal sebagai Flu Singapura di Indonesia. Yang pasti penyakit KTM ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus,  dan seperti beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh dengan sendirinya,” jelas dr. Nanang. Namun, dr. Nanang melanjutkan, penyakit KTM atau flu Singapura, tidak ada hubungannya atau berbeda virusnya dengan penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak. “Dalam hal ini, hanya namanya saja yang mirip.” Mengenai penyebabnya, penyakit KTM yang paling sering menyerang pada pasien di Asia adalah Coxsackie A16 dan Enterovirus 71.

Adapun gejala-gejala yang biasa ditemui pada penyakit ini adalah  “Gejala awal mula-mula demam tidak tinggi, yang dapat disertai sakit leher (pharingitis), tidak ada nafsu makan, lemas atau gejala seperti flu pada umumnya. Setelah itu 1- 2 hari kemudian  timbul bruntus pecah, ada 3-10 ulcus di mulut seperti sariawan (lidah, gusi, pipi sebelah dalam) terasa nyeri, sehingga sukar untuk  menelan. Lalu timbul ruam berisi air (vesikel) terutama di telapak tangan dan kaki, yang mirip dengan cacar air sehingga kadang kadang disangka cacar air oleh orang tua pasien.  Ruam di kulit telapak tangan dan kaku kemudian melepuh kemerahan,  tapi tidak gatal dan tidak meninggalkan bekas nantinya.” tukas dr. Nanang.

 

Pencegahan

Sementara itu untuk pencegahannya, ada baiknya Mom & Dad memperhatikan tip-tip berikut ini :

  • Menjaga kebersihan dan sanitasi yang sehat dan higienis.
  • Menjaga kesehatan badan, cuci tangan, desinfeksi peralatan makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi.
  • Bawa ke dokter atau rumah sakit jika terjadi gejala-gejala penyakit ini, dan beristirahat yang cukup.
  • Perbanyak minum air putih, agar tidak dehidrasi.
  • Mengonsumsi multivitamin agar daya tahun tubuh kuat.
  • Hindari kontak dengan penderita (bermain, memeluk, mencium, makan dengan wadah yang sama, dll)
  • Jika sudah terkena, sebaiknya jangan beraktifitas di luar rumah dahulu, karena akan memicu penularan penyakit ini ke anak yang lain.
  • Penyakit ini umumnya akan membaik sendiri dalam 7-10 hari,  tidak perlu dirawat di rumah sakit.

Jika terjadi komplikasi atau kesulitan makan yang berat maka penderita perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *