Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Cegah Si Kecil Menjadi Bully

Foto: istimewa
Foto: istimewa

Mencegah si kecil tumbuh menjadi bully sama pentingnya dengan menghindarkan ia dari aksi bullying. Si kecil yang terbiasa menindas temannya, baik secara fisik maupun verbal, akan mengalami kesulitan bersosialisasi di kemudian hari. Dalam jangka pendek, bully cenderung kurang berprestasi secara akademis.

Si kecil berubah menjadi bully bisa karena beragam sebab. Salah satunya, perasaan insecure. Mengganggu teman yang ia anggap lebih lemah secara fisik dan emosional akan membuatnya merasa  berkuasa, penting dan popular. Tetapi bisa juga si kecil tidak menyadari aksinya. Anak-anak cenderung mengganggu atau memberi julukan teman yang dianggap beda, seperti bentuk fisik, ras, status sosial bahkan mungkin agama.

Ada juga anak yang melakukan kekerasan karena pengaruh lingkungan. Bisa jadi ia meniru sikap agresif orangtua. Terlalu sering dihukum di rumah atau ditindas anggota keluarga yang lain, akan membuatnya merasa penindasan adalah bentuk kekuasaan pada teman yang lebih lemah.

Apa yang perlu Moms & Dads lakukan?

  • Tanamkan pada si kecil bahwa bullying tidak bisa diterima dan akan memiliki konsekuensi jangka panjang baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan masyarakat.
  • Pahami penyebab si kecil melakukan aksinya. Ia mungkin sulit mengendalikan rasa marah, frustasi maupun kurang percaya diri. Mungkin juga ia tidak tahu cara yang lebih halus untuk memecahkan suatu masalah atau menyikapi perbedaan.
  • Buat aturan yang tegas dan jelas tentang bullying dan bersikap konsisten. Contohnya, bila si kecil mengejek teman di media sosial, konsekuensinya adalah ia tidak dapat mengakses smartphone atau komputer dan sambungan internet selama periode tertentu. Bila ia melakukan kekerasan fisik pada saudaranya di rumah atau temannya, hentikan dan ajarkan cara untuk berdamai atau bernegosiasi.
  • Contohkan bagaimana bersikap hormat dan ramah kepada orang lain. Jangan pernah mengejek orang lain atau mengolok-olok perbedaan di depan si kecil. Sering-seringlah mengajaknya bersosialisasi.
  • Cari tahu bagaimana hubungan si kecil dengan teman-temannya. Perhatikan apakah ada faktor pemicu bullying atau teman yang berpotensi menjadi bully. Menjalin hubungan yang baik dengan pihak sekolah dan orangtua teman si kecil juga diperlukan untuk memastikan lingkungan yang baik baginya.
  • Perluas pergaulan si kecil dengan memasukkannya ke komunitas di luar sekolah dan lingkungan rumah.
  • Perluas wawasan si kecil lewat buku, internet , tayangan edukasi budaya dan lainnya untuk mengenalkan keberagaman. Bisa juga dengan mengajak si kecil traveling dan berinteraksi dengan budaya dan komunitas sosial berbeda.
  • Dorong si kecil untuk berbuat baik dan berempati. Berikan pengakuan atau pujian ketika si kecil berhasil bersikap positif.
  • Introspeksi diri. Jangan-jangan selama ini si kecil sering mendengar bentakan di rumah, komentar sinis atau bahkan sikap merendahkan dan diberi julukan konyol.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *