Cegah Listeriosis Selama Hamil
Listeriosis bisa terjadi selama Moms hamil akibat infeksi bakteri listeria monocytogenes. Pada keadaan biasa, infeksi ini tidak berbahaya. Tapi ketika Moms hamil, lebih baik dihindari karena risikonya meningkat 13 kali dan bisa menyebabkan gangguan kehamilan.
Bakteri yang mengkontaminasi makanan ini berbeda dengan bakteri lain karena langsung masuk ke aliran darah. Akibatnya akan mudah menginfeksi janin lewat plasenta. Padahal bakteri food contaminants yang lain umumnya tertahan di saluran pencernaan. Infeksi listeria memicu komplikasi, seperti keguguran, lahir prematur, stillbirth dan meningitis pada si kecil.
Listeriosis sendiri sedikit sulit dideteksi karena gejalanya baru muncul mungkin dua bulan setelah Moms memakan makanan yang terkontaminasi. Tanda-tandanya mirip flu, yaitu:
- Demam di atas 38,1 dearajat Celsius
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Sakit kepala
- Gejala gastrointestinal, seperti diare
Dokter akan memberikan antibiotika untuk menangani listeriosis. Hanya saja tanda-tanda ini mungkin tidak muncul semua atau bahkan tidak ada gejala. Begitu Moms dinyatakan hamil, biasanya dokter menyarankan untuk membatasi makanan mentah agar terhindar dari listeria. Umumnya, dokter akan menyarankan Moms menghentikan konsumsi sushi, daging mentah, dan keju atau susu yang tidak dipasteurisasi.
Selain itu, beberapa tips ini bisa Moms terapkan agar terhindar dari listeria:
- Tidak mengkonsumsi daging segar maupun olahan yang dimasak di bawah suhu 74 derajat Celsius.
- Menghindari makanan laut asap, pâté dan daging cincang yang dibekukan.
- Tidak meminum jus buah dan sayuran yang tidak dipasteurisasi.
- Selalu mencuci buah dan sayuran sampai bersih di bawah air yang mengalir, termasuk buah dan sayuran organik. Kupas kulit buah dan masak sayuran.
- Hindari konsumsi toge mentah.
- Hindari restoran yang tampak kurang higienis saat makan di luar. Misalnya, bahan-bahan segar tidak disimpan di lemari es, restroom-nya kurang bersih dan banyak lalat.
- Selalu makan dengan menu bernutrisi seimbang.
Related Posts
-
Keputihan Setelah Berhubungan
No Comments | Nov 19, 2013
-
Tiga Zat Kimia Penurun Kesuburan
No Comments | Jul 27, 2015
-
Virus HPV Tidak Menulari Janin
No Comments | Apr 28, 2017
-
Plasenta Previa Berisiko Lahir Prematur
No Comments | Jul 3, 2015