Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Cara Mona Ratuliu Mengatur Uang Saku

Foto: Dok. Alchemy
Foto: Dok. Alchemy

Celebrity mom yang satu ini selalu punya tips parenting menarik yang bisa dibagi. Kali ini Moms bisa belajar dari apa yang Mona Ratuliu lakukan saat mengatur uang saku untuk anak sulungnya yang mulai beranjak remaja.

“Untuk Davina, saya sudah mulai kasih uang bulanan supaya bisa dia kelola dan tidak habis sebelum akhir bulan,” katanya saat ditemui di Jakarta Pusat.

Ada yang unik dari cara Mona memberikan uang saku bulanan untuk putrinya. Ia sebelumnya menghitung berapa kira-kira uang jajan yang diperlukan selama sebulan, dan dengan sengaja mengurangi jumlahnya. “Misalnya, seharusnya aku ngasih 500 ribu, tapi aku hanya ngasih 300 ribu. Dengan kekurangan uang, mau tidak mau dia harus berpikir bagaimana caranya bertahan hidup selama sebulan dengan uang segitu,” tutur mom tiga anak ini.

Cara ini tentu sempat mengundang protes putrinya. Tapi Mona tidak kehabisan akal, ia pun menyarankan pada putrinya untuk mendapatkan uang tambahan dengan cara bekerja. Davina bisa mendapatkan uang tambahan dengan mengerjakan beberapa pekerjaan rumah, seperti menyiram tanaman dan lainnya. Istri Indra Brasco ini ingin agar putra-putrinya tidak hanya mengerti fungsi uang, tetapi juga paham bagaimana cara mendapatkannya.

“Musti ada usaha kalau menginginkan sesuatu. Aku cuekin aja biar dia mikir sendiri,” katanya sambil tertawa. Walaupun tidak mewajibkan putra-putrinya menabung, Mona juga memperkenalkan konsep menabung dengan cara sederhana. “Saya tidak mau anak-anak berpikir, kalau tidak ada uang, ya tinggal ambil di ATM. Saya beri pengertian, ATM ada uangnya hanya kalau kita menabung.”

Penggagas ParenThink ini mengaku banyak terbantu internet dan komunitas-komunitas di media sosial dalam membesarkan anak-anaknya. Selain itu, Mona tetap rajin mengikuti seminar tentang parenting, terutama ketika Davina beranjak remaja.

“Membesarkan anak itu seperti tidak ada ujungnya. Davina  sudah masuk usia remaja, saya mulai kaget-kaget lagi menghadapinya. Mungkin untuk Raka dan Nala saya sudah punya pengalaman, jadi tidak terlalu sulit. Tapi untuk Davina, saya selalu butuh sharing dengan orangtua yang lain,” akunya.

 

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *