Bisa, Nasi Uduk Jadi MPASI
Memasuki usia 6 bulan biasanya si kecil mulai mengalami masa transisi. Moms yang semula hanya memberikan ASI, kini perlu memberinya makanan pendamping ASI. MPASI disarankan beragam Moms, dan tentunya harus memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil. Dari nasi uduk hingga rendang pun ternyata bisa jadi MPASI, tapi ada syaratnya.
“Apa yang dimakan Moms selama hamil itulah referensi rasa si kecil. Dia sudah mengenal rasa sejak dalam kandungan. Jadi tak perlu takut menambahkan bumbu alami dalam MPASI, bahkan resep dari Kemenkes pun menambahkan sedikit garam,” ujar Dr. dr. Damayanti R. Syarif, SpA (K), dokter spesialis anak, sub spesialisasi nutrisi dan penyakit metabolik dalam talkshow peringatan Hari Anak Nasional bersama Philips AVENT, di Thamrin Nine, Jakarta Pusat, Senin, 31 Juli 2017.
Dalam talkshow bertema Solusi Menjawab Tantangan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Anak ini, Dr. Damayanti menekankan pentingnya kandungan gizi seimbang dalam setiap menu makanan si kecil. Ketika nutrisi ASI saja sudah tidak mencukupi, si kecil membutuhkan tambahan karbohidrat, protein, vitamin, mineral terutama zat besi, dan lemak dari MPASI. Gabungan nutrisi makro dan mikro ini sangat diperlukan untuk tumbuh kembangnya, terutama pertumbuhan otak yang berlangsung pesat selama seribu hari pertama.
“Kebutuhan harian zat besi untuk bayi berusia 6-12 bulan adalah 11 mg, dan itu tidak cukup didapatkan dari ASI. Moms bisa memilih sumber zat besi dari daging merah, hati ayam, ikan, sayuran berwarna hijau, dan kacang-kacangan. Namun, sayur dan kacang-kacangan mengandung serat yang dapat menghambat saluran cerna sehingga sebaiknya diberikan dengan jumlah kecil, dikombinasikan dengan sumber vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi,” papar Dr. Damayanti.
Kombinasi makanan dengan kandungan nutrisi lengkap sudah ada dalam makanan keluarga Indonesia. Pakar dari RSCM ini mencontohkan gulai daun singkong yang ditumbuk, dicampur teri dan dibubuhi air jeruk bisa menjadi MPASI. Begitu juga dengan nasi uduk yang mengandung karbohidrat dan lemak dari santan. Ia menambahkan, beberapa ikan lokal memiliki kandungan omega 3 tinggi, seperti ikan kembung, tenggiri dan sarden.
“Prinsip MPASI adalah mengenalkan makanan keluarga dengan tekstur yang disesuaikan kemampuan oromotor bayi. Jadi perkenalkan makanan Indonesia yang sehat sesuai dengan ketersediaan bahan makanan lokal,” ujar Dr. Damayanti.
Untuk mengubah menu-menu lokal tadi menjadi makanan si kecil, Moms bisa memanfaatkan blender maupun baby food maker. Philips AVENT sendiri memiliki produk 4-in-1 Healthy Baby Food Maker yang menggabungkan fungsi kukus, blender, defrost dan reheat dalam satu alat. Praktis kan?
“Philips AVENT menyediakan solusi yang diperlukan orangtua modern melalui rangkaian produk yang inovatif. Kami sangat memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi para orangtua dan melibatkan para ahli, termasuk dokter anak dan psikolog untuk mengembangkan produk,” tutur Yongky Sentosa, Head of Personal Health Philips Indonesia.
Related Posts
-
Kontak Kulit Ke Kulit di Satu Jam Pertama
No Comments | Oct 4, 2023
-
Lazada Gelar LazBaby Fest Ajang Istimewa Untuk Dapatkan tips Parenting dan Segala Kebutuhan Bayi dan Anak
No Comments | Dec 4, 2020
-
Momami Rayakan Ulang Tahun ke-5 dengan Meluncurkan Momami Kids: Perawatan Lengkap untuk Anak
No Comments | Oct 26, 2024
-
Membangun Masa Kanak-kanak Indah Si Kecil, agar Berlangsung Selama pada Ingatannya
No Comments | Aug 31, 2023