Bantu Si Kecil Beradaptasi dengan Teman Sekolahnya
|Di saat si kecil baru memasuki sekolah, ia akan berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Motivasi si kecil untuk ke sekolah memang dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Antara lain, lingkungan sekolah yang mengasyikan, guru yang mampu mengajarkan dengan metode yang tepat, juga teman-teman yang menyenangkan. Tidak sedikit si kecil mengalami tidak menyenangkan, seperti perilaku teman yang suka mengganggu mempengaruhi semangat si kecil untuk ke sekolah. Bahkan si kecil sampai suka menangis apabila sering mendapatkan perlakuan dari temannya yang suka mengganggu.
Ada beberapa cara yang dapat Mommy terapkan untuk membantu si kecil beradaptasi terhadap lingkungan di sekolahnya. Pertama, tentunya dibutuhkan empati atau kesediaan Mommy memahami perasaannya. Identifikasikan perasaan anak. Misalnya, “Nak, kamu merasa terganggu ya dengan teman kamu?”
Tetapi identifikasikan juga perasaan si kecil ketika ia merasa senang dalam beraktivitas dengan teman di sekolah. Misalnya, “Wah hari ini kamu merasa senang ya Nak, karena bermain bersama teman di sekolah.” Hal ini diperlukan sehingga anak tidak hanya terpaku pada kenangan yang sedih saja ketika diganggu oleh teman tetapi juga anak memiliki kesan yang positif ketika ia bermain bersama teman-temannya.
Kedua, jadilah pendengar yang baik, namun hati-hati untuk memberikan reaksi terhadap cerita anak. Terkadang, orang tua dapat saja menunjukkan perhatian secara berlebihan sehingga mempengaruhi cara anak menghadapi masalah. Misalnya, ketika anak bercerita bahwa botol minumnya diambil oleh teman, orang tua sebaiknya tidak langsung menilai negatif perilaku teman secara berlebihan atau ikut merasa marah dan sedih. Sebaiknya, orang tua dapat lebih mendengarkan anak dan mengajak anak untuk menemukan solusi terbaik.
Mengajarkan anak untuk menemukan berbagai alternatif solusi pemecahan masalah sangatlah penting. Hal ini bertujuan agar anak mampu melindungi diri dan mengatasi persoalan sehari-hari secara mandiri. Misalnya, orang tua dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membangun kreativitas anak. Seperti, “Nak, kemarin kamu tidak senang diambil botol minumnya ya? Kalau begitu apa yang dapat kamu lakukan ya agar lain kali tidak terulang kembali?”
Apabila anak sudah dapat dan terbiasa mengatasi persoalan yang dihadapi sehari-hari dengan teman di sekolah, maka diharapkan motivasinya akan tetap baik meskipun ia menghadapi perilaku teman yang mengganggunya. Selain itu, kematangan emosi anak juga berkembang optimal. Tetap pertahankan komunikasi dan hubungan yang hangat, terbuka, dan harmonis dengan buah hati tercinta. Tetap peka terhadap perasaan anak, berikan dukungan, dan penghargaan ketika anak mampu mengatasi permasalahan dengan temannya.