Asah Kreativitas Dengan Mendongeng Untuk SI Kecil
|Kebiasaan mendongeng memiliki banyak manfaat bagi perkembangan si kecil. Selain menguatkan bonding, juga Moms & Dads bisa menanamkan nilai-nilai positif kepada si kecil sejak dini. Masih banyak manfaat lainnya dan tetap efektif dilakukan meskipun si kecil sudah memasuki usia sekolah.
Efnie Indrianie, M. Psi, psikolog dari Universitas Maranatha, Bandung menjelaskan bahwa mendongeng bisa berjalan dengan efektif sampai anak berusia 7 tahun. Mengapa 7 tahun? Karena untuk masa sekarang ini, ketika anak menginjak usia 8 tahun, maka ia telah masuk masa pra-pubertas. Selain itu, di usia kurang dari 8 tahun pola pikir si kecil masih konkret. “Faktor yang paling penting dalam kesuksesan mendongeng adalah anak memiliki teman khayalan, dan teman khayalan itu ada biasanya hanya sampai si kecil berusia 7 tahun.”
Jika Moms & Dads merasa bingung mau mendongeng apa, ada banyak referensi yang bisa ditemukan baik di toko buku maupun lewat internet. Buku-buku mendongeng memang bisa menjadi pilihan yang lebih praktis, karena si kecil bisa ikut melihat tulisan dan gambar-gambar menarik di dalamnya. Gambar dengan warna-warni menarik akan mampu meningkatkan keinginan si kecil untuk mendengarkan dongeng.
Saran Efnie, Moms & Dads sebaiknya tidak terpaku pada dongeng dari buku. Kreasikan kembali cerita-cerita yang sudah ada, karena jika ceritanya monoton hanya dari buku, dikuatirkan si kecil menjadi cepat bosan dan pada akhirnya antipati terhadap dongeng. Dan dengan memodifikasi juga dapat melatih kreativitas anak juga loh Moms.
Jenis-Jenis Dongeng
Dongeng sendiri banyak jenisnya, di antaranya :
- Fabel, dongeng dengan tokoh-tokoh binatang. Dongeng ini paling disenangi oleh anak karena minat dan rasa penasaran mereka pada binatang masih sangat tinggi. Contohnya : dongeng tentang kancil dan buaya.
- Legenda, dongeng yang berhubungan dengan keajaiban alam, biasanya berisi tentang kejadian suatu tempat. Contohnya : dongeng tentang terjadinya Danau Toba.
- Mite, dongeng tentang dewa-dewa dan makhluk halus. Isi ceritanya tentang kepercayaan animisme. Contohnya adalah dongeng tentang kisah Mahabrata dan Bratayudha.
- Sage, dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah. Karena diceritakan dari mulut ke mulut, lama-kelamaan terdapat tambahan cerita yang bersifat khayal. Contohnya adalah dongeng Jaka Tingkir.
- Parabel, dongeng yang banyak mengandung nilai pendidikan atau cerita pendek dan sederhana yang mengandung ibarat atau hikmah sebagai pedoman hidup. Contohnya adalah dongeng Si Malin Kundang.