Air Bersih Untuk Warga Desa Marga Mulya
|Air mendominasi planet Bumi kita tercinta ini, tapi ternyata hanya sekitar 1% saja air bersih yang layak dikonsumsi manusia. Salah satu sumber daya alam yang amat penting ini pun menjadi bersifat terbatas dan terus tertekan seiring dengan pertumbuhan jumlah manusia dan perkembangan industri di dunia.
Isu ini menjadi salah satu fokus perhatian institusi pendidikan tinggi swasta bertaraf internasional pertama di Indonesia, Swiss German University atau SGU. Selain bertanggung jawab memberikan pendidikan berkualitas bagi generasi penerus bangsa, institusi pendidikan ini juga ingin meningkatkan kualitas hidup masyarakat sebagai salah satu realisasi Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian masyarakat.
Bekerjasama dengan Habitat Indonesia, organisasi non-profit untuk penyediaan kelayakan tempat tinggal, dan Bapak Chris Salim, ahli sistem pemurnian air dan dosen Universitas Surya, SGU menyediakan air bersih bagi masyarakat Desa Marga Mulya, Mauk, Tangerang. Kegiatan ini dilakukan dengan pemetaan kelayakan kondisi air di Desa Marga Mulya, pemasangan water filtration system dan pemberian edukasi air bersih untuk peningkatan kualitas hidup.
Desa Marga Mulya merupakan desa tertinggal yang lokasinya hanya beberapa kilometer dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan dihuni sekitar 250 orang atau 60 kepala keluarga. Masyarakat hidup dengan kondisi yang cukup menyedihkan, tidak ada sanitasi layak, tidak tersedia air bersih, tidak ada pekerjaan tetap, pendidikan yang rendah, dan lainnya. Oleh karena itu, SGU berusaha meningkatkan kualitas hidup mereka melalui proyek ini.
Kepala Desa Marga Mulya, Bapak Abu Bakar, mengapresiasi apa yang dilakukan oleh SGU sebagai universitas yang juga peduli dengan lingkungan. “Segenap warga Desa Marga Mulya, terutama Kampung Bebulak Sebrang, berterima kasih atas upaya yang dilakukan SGU sebagai universitas yang tidak hanya peduli terhadap pendidikan, tetapi juga peduli dengan kelayakan hidup masyarakat di lingkungan sekitar,” kata Bapak Abu.
Dr. Ing. Evita H. Legowo, Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat SGU, percaya bahwa proyek ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Marga Mulya. “Air bersih merupakan kebutuhan dasar seluruh makhluk hidup. Jika masyarakat memanfaatkannya untuk minum, mencuci, dan mandi, tentunya akan meningkatkan kesehatan mereka. Dan jika mereka sehat, mereka dapat bekerja ataupun beraktivitas dengan baik dan terhindar dari masalah-masalah kesehatan yang timbul akibat buruknya kualitas air,” kata Dr. Evita.
Kepedulian SGU terhadap lingkungan juga sejalan dengan salah satu jurusan yang ada, yaitu jurusan Sustainable Energy & Environment (Energi Berkelanjutan dan Lingkungan). Dr. Evita yang juga Ketua Jurusan, mengatakan, salah satu yang mejadi pusat perhatian dunia saat ini adalah bagaimana kehidupan dapat terus berjalan secara berkelanjutan. Tiga faktor penting yang mempengaruhinya adalah pangan, energi, dan ketersediaan air.
Setelah Proyek Air Bersih ini, Desa Marga Mulya menjadi Desa Binaan SGU dengan proyek yang sama atau lainnya sehingga kondisi hidup mereka terus meningkat. Hari Air Sedunia yang diperingati setiap 22 Maret, mengingatkan kita akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.