Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Agar Kakak Adik Nyaman Berbagi Kamar

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Berbagi kamar biasa dilakukan dalam keluarga. Ketika si adik lahir, ia mungkin bisa ditempatkan satu kamar dengan Moms & Dads. Tapi setelah cukup besar, ia perlu ruangan lain. Saat kondisi rumah tidak memungkinkan, si kakak harus rela berbagi kamar dengan adiknya.

Transisi ini mau tidak mau berpengaruh pada pola tidur keduanya. Si kakak yang sudah terbiasa tidur sendiri, mungkin akan merasa kurang nyaman dengan kehadiran adiknya. Sementara si adik yang masih kecil bisa jadi tidak bisa tidur karena cemas terpisah dengan Moms & Dads.

Cobalah beberapa tips ini agar kakak dan adik merasa nyaman tidur sekamar:

  • Ciptakan area pribadi. Si adik yang masih kecil mungkin tidak terlalu memikirkan privacy. Tapi si kakak sangat membutuhkannya. Sebaiknya setiap anak tidur di ranjang sendiri, entah itu single bed maupun ranjang susun bila ruangannya tidak terlalu luas. Usahakan mereka memiliki tempat masing-masing untuk menyimpan barang pribadi. Bila harus berbagi lemari misalnya, simpan pakaian mereka di bagian yang berbeda.
  • Perhatikan jam tidur masing-masing. Si kecil yang masih balita setelah sekamar dengan kakaknya yang sudah SD, bukan berarti bisa ikut tidur lebih malam. Moms & Dads disarankan untuk tetap membedakan jam tidur mereka sesuai usia. Tidurkan si adik terlebih dulu dan minta si kakak untuk beraktivitas di ruangan lain hingga jam tidurnya.
  • Pisahkan saat tidur siang. Anak-anak biasanya sulit diminta untuk tidur siang. Bila tidur sekamar, kemungkinan untuk saling membangunkan jauh lebih besar. Moms bisa memisahkan mereka, misalkan si adik tidur di kamar Moms, dan kakak tidur di kamar mereka.
  • Membunyikan white noise. Dengungan lembut yang monoton ini terbukti ampuh membuat tidur anak-anak lebih tenang dan nyenyak. Tidak jarang anak-anak saling membangunkan saat tidur dalam kamar yang sama, misalkan salah satunya mendengkur, batuk atau mengigau. Rekaman white noise dari MP3 mampu mengatasi efek bunyi-bunyian lain yang mengganggu.
  • Bersikap tegas dan konsisten. Berbagi kamar cenderung membuat anak-anak ingin bermain atau mengobrol di kamar. Ini bisa mengganggu jadwal tidur mereka. Cobalah atasi dengan menerapkan aturan tegas, misalnya tak boleh ada suara lagi begitu lampu dimatikan. Agar si kecil tidak kesulitan menerapkannya, ajak mereka untuk masuk kamar dan bersiap tidur setengah jam sebelum jadwal. Dalam waktu setengah jam, mereka boleh bebas mengobrol dan bermain di kamar. Begitu lampu dimatikan, mereka sudah bisa tidur dengan lebih tenang.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *