Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

Astaxanthin Cegah Penuaan Dini

dr. Hans Utama, Sp. KK dan dr. Yulita Lea dalam talkshow SOHO #BetterU
dr. Hans Utama, Sp. KK dan dr. Yulita Lea dalam talkshow SOHO #BetterU

Paparan radikal bebas yang terus-menerus bisa memicu beragam penyakit, termasuk penuaan dini. Sayangnya, masih sulit dihindari ya, Moms & Dads, terutama bila kita tinggal di daerah perkotaan dengan polusi udara tinggi. Terpapar radikal bebas dalam jangka waktu panjang akan mengakibatkan stress pada sel tubuh, yang dikenal dengan stress oksidatif.

Faktor penyebab radikal bebas bisa berupa:

  • Sinar X, sinar ultraviolet dari matahari
  • Polusi udara dari kendaraan bermotor, gas N2O dari pabrik
  • Asap rokok, baik pada perokok aktif maupun pasif
  • Paparan bahan kimia eksogen dan endogen
  • Bahan tambahan pada makanan, seperti pengawet, pewarna dan penguat rasa.

Dalam jangka panjang, banyak sekali jenis penyakit yang ditimbulkan, seperti kanker, diabetes, obesitas, kerusakan otak dan kulit. Talkshow SOHO #BetterU di Jakarta Pusat, 28 Juli, membahas tuntas akibat paparan radikal bebas pada kulit. Event yang menampilkan  dr. Hans Utama, Sp. KK dari RS Grha Kedoya dan dr. Yulita Lea ini mencari solusi antioksidan yang tepat untuk mencegah stress oksidatif terjadi pada kulit.

Penuaan adalah proses normal yang terjadi pada setiap manusia, tapi penuaan dini pada kulit akibat paparan radikal bebas bisa kita cegah. Penuaan dini akibat faktor ekstrinsik, seperti sinar matahari, kelembaban udara, suhu dan asupan makanan tertentu, dipicu kerusakan sel, pigmentasi yang tidak merata, kerusakan protein, dan kerusakan pembuluh darah kulit.

Untuk mencegah stress oksidatif ini, Moms & Dads perlu memperbanyak antioksidan penangkal radikal bebas. Antioksidan dapat diperoleh secara alami dari dalam tubuh atau asupan eksternal. Gaya hidup modern yang sering terpapar polusi udara, kurang istirahat, sering mengkonsumsi makanan siap saji, serta tingkat stress tinggi membuat antioksidan alami tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh. Asupan eksternal pun diperlukan, dari vitamin A, vitamin C, Vitamin E, beta karoten, polifenol dan selenium.

“Ada sumber antioksidan yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh, seperti karotenoid (beta karoten, lutein, dan astaxanthin). Ini bisa didapatkan dari asupan makanan, namun jumlahnya tidak mencukupi, sehingga perlu antioksidan yang bermutu,” ujar dr. Hans Utama.

“Saat ini antioksidan yang paling kuat adalah Astaxanthin yang berasal dari Haematococcus Pluvialis. Astaxanthin diketahui memiliki kekuatan antioksidan 6000x Vitamin C, dan 110x vitamin E, 54x Beta Carotene, 550x green tea catechins,” tambah dr. Yulita Lea, user Astaxanthin.

Untuk mendapatkan manfaat dari Astaxanthin, SOHO Global Health memperkenalkan salah satu produk mereka, Renewskin, yang diproduksi dengan menggunakan teknologi dari Jepang dan Swedia.

 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *