Tips Atasi Stress Selama Hamil
|Berbadan dua tentu membahagiakan, tapi tidak sedikit Moms yang merasa stress selama hamil. Masalah kehidupan sehari-hari ditambah perubahan tubuh dan emosi Moms selama hamil bisa menjadi pemicu. Belum lagi bila Moms mencemaskan kesehatan janin dan masa depannya.
Stress selama hamil bisa berpengaruh buruk pada Moms maupun janin. Stress berat bahkan akan meningkatkan risiko persalinan prematur dan bobot lahir rendah. Moms tak perlu sungkan untuk meminta bantuan orang lain. Komunikasi yang baik dengan Dads dan keluarga lainnya sangat diperlukan agar Moms lebih tenang dan nyaman selama hamil.
Tips berikut ini bisa Moms terapkan untuk mengatasi stress selama hamil:
- Latihan bilang ‘tidak’. Moms yang biasanya multitasking dan menangani semua sendiri sebaiknya mulai memilah kegiatan dan katakan ‘tidak’ untuk urusan yang bisa menguras fisik dan emosi Moms. Moms bisa mulai membiasakan diri meminta pertolongan orang lain, terutama Dads.
- Kurangi aktivitas fisik. Moms yang biasa lembur di kantor atau mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, sebaiknya mulai bersantai. Sisihkan waktu lebih banyak untuk beristirahat dan minta bantuan orang lain untuk mengerjakan beberapa pekerjaan.
- Manfaatkan cuti atau setiap hari libur dengan beristirahat di rumah.
- Lakukan olahraga ringan, seperti senam hamil, jalan kaki atau sesekali berenang
- Tenangkan pikiran dengan meditasi, laitihan pernafasan atau prenatal yoga.
- Berusahalah untuk makan makanan sehat dengan teratur. Pastikan menu makanan Moms memiliki gizi seimbang.
- Pergi tidur lebih cepat. Selama hamil, tubuh memerlukan waktu tidur yang cukup untuk mendukung pertumbuhan janin.
- Hindari terlalu banyak mendengar cerita tentang kehamilan karena akan cenderung membuat Moms bingung dan stress. Lebih baik Moms fokus pada kondisi kehamilan sekarang dan rutin check up serta berkonsultasi dengan dokter.
- Bergabung dengan komunitas Moms hamil lainnya atau membentuk kelompok yang akan men-support
- Berkonsultasi dengan terapis. Bila Moms merasa sudah stress, tak perlu malu mencari bantuan terapis agar si kecil terhindar dari risiko negatif dan Moms tidak mengalami baby blues maupun depresi setelah melahirkan.