Download!Download Point responsive WP Theme for FREE!

5 Sikap Sopan Yang Perlu Diajarkan

Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Mengajarkan sikap sopan kepada si kecil bisa dilakukan sejak usia preschool, Moms. Cara paling sederhana dan mudah adalah dengan menjadi role model yang baik. Si kecil pastinya akan meniru perilaku orangtua, termasuk kata-kata yang diucapkan dan ekspresi saat merespon sesuatu.

Hanya saja di usia balita hingga preschool, si kecil cenderung self-centered. Ia mungkin tidak peduli pada kebaikan orang lain untuknya atau asyik main sendiri tanpa mengajak sepupunya yang datang. Kalau sudah begini, Moms & Dads perlu mengingatkannya untuk bilang ‘terima kasih’ atau menyapa orang lain dengan ramah.

“Mengajarkan sopan santun pada anak akan menyadarkannya bahwa orang lain juga berarti dan perlu dihargai,” ujar Kathy Hirsh-Pasek, Ph.D. professor psikologi dari Temple University, Philadelphia.

Berikut lima sikap sopan yang bisa Moms & Dads ajarkan pada si kecil lewat aktivitas sehari-hari…

Bersikap ramah

Ketika mengajak si kecil ke playground atau sekolah dan tempat yang ramai dikunjungi anak-anak, Moms bisa menunjukkan contoh sikap anak-anak lain. Di tempat-tempat seperti ini, anak-anak akan cenderung saling menyapa dan bermain bersama, menunggu giliran bermain atau berbagi permainan.

Si kecil yang self-centered sebenarnya sangat peduli pendapat Moms & Dads dan sedikit posesif. Ketika Moms memuji sikap baik anak lain, ia akan mengingatnya dan berusaha melakukannya juga. Selanjutnya, berikan pujian ketika ia mau meminjamkan sebentar mainannya pada anak lain atau menunggu giliran dengan tertib.

Ucapkan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’

Tiga kata, ‘tolong’, ‘terima kasih’ dan ‘maaf’ sudah jadi kata ajaib dalam kamus sopan santun. Untuk membiasakan si kecil menggunakan kata-kata ini caranya hanya satu, mencontohkan.  “Anak akan lebih fasih menggunakannya dalam percakapan sehari-hari bila orangtua sering memuji dan meresponnya dengan cepat setiap kali ia melakukannya,” ujar Roberta Golinkoff, Ph.D., profesor  dari School of Education, University of Delaware, Newark. “Kalau dia lupa, ingatkan saja,” tambahnya.

Jangan menginterupsi

Saat Moms menelepon atau sedang berbincang serius dengan Dads, si kecil mendadak menarik-narik tangan Moms meminta perhatian. Di usia preschool, hal ini sering terjadi dan sebenarnya dia sudah cukup besar untuk belajar bersabar dan membaca situasi.

Agar si kecil paham, Moms perlu menjelaskan bahwa ia tidak boleh menginterupsi pembicaraan orang lain kecuali dalam kedaan darurat.  Saat ia terluka, kebelet atau hal-hal mendesak lainnya barulah ia boleh melakukannya. Kalau tidak, ia bisa menyibukkan diri sebentar hingga Moms selesai dan datang padanya.

Beri salam

Tradisi memberi salam pada orang yang lebih tua sudah turun-menurun di negara kita, dan perlu dipertahankan. Budaya ini juga membantu si kecil belajar bersosialisasi dan bersikap ramah pada orang lain. Caranya, sekali lagi dengan mencontohkan dan membiasakannya di rumah, termasuk berpamitan saat akan pergi atau mengucapkan salam ketika kembali.

Makan dengan tenang

Anak-anak memang tidak bisa diam, dan si kecil usia 3 tahun akan sulit duduk tenang selama 15 menit. Bagaimana membuat mereka tertib di meja makan? Biasakan untuk tidak memberi camilan sebelum jam makan agar mereka makan dengan lahap dan tidak teralihkan. Tetapkan aturan hanya boleh makan di meja makan, dan biarkan mereka membantu menyiapkan meja. Selebihnya, contohkan bagaimana etika di meja makan lewat cara makan Moms & Dads.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *