Risiko Berbagi ASI
|Berbagi ASI menjadi alternatif yang baik karena ASI satu-satunya nutrisi yang paling cocok untuk bayi baru lahir. Alternatif ini dapat dipilih ketika ASI Moms tidak kunjung keluar. Tapi Moms juga dianjurkan untuk tidak sembarangan, terutama dalam memilih donor. Kebanyakan moms di berbagai negara sering mengabaikan riwayat kesehatan donor ASI untuk si kecil.
Center for Biobehavioral Health, The Research Institute, Nationwide Childrens Hospital di Columbus, Ohio pernah meneliti kecenderungan sikap para moms di Amerika yang melakukan berbagi ASI dengan ibu lain. Hasilnya, 33% dari 500 moms baru di Central Ohio tidak menganggap kesehatan donor sebagai prioritas. Bahkan 27% responden mengaku tidak peduli. Hanya sedikit moms yang berkonsultasi dengan dokter sebelum memilih donor. Risikonya, bayi rentan terinfeksi bakteri atau tertular penyakit.
“Kami menemukan peran media, keluarga dan teman lebih besar dalam berbagi ASI ini dibanding petugas medis profesional,” ujar Sarah Keim, ketua tim riset. “Ini memprihatinkan karena ada risiko yang berkaitan dengan konsumsi ASI dari orang lain.”
Setengah dari responden memilih keluarga atau teman sebagai donor dan tidak pernah membeli ASI online, yang banyak dijual di Amerika. Amerika juga memiliki banyak bank ASI yang rata-rata menjual ASI seharga $4 per ons. Sementara bank ASI nirlaba biasanya hanya memiliki persediaan terbatas untuk disalurkan ke rumah sakit dan dikonsumsi bayi prematur.
“Bila Moms sulit menyusui, berkonsultasilah ke dokter anak. Sebagian bayi memiliki kondisi medis tertentu atau masalah pertumbuhan yang membutuhkan strategi pemberian nutrisi berbeda,” saran Sarah Keim.