Penting Tahu Si Kembar Identik Atau Bukan
Ketika Moms mengandung bayi kembar, pertanyaan ini pasti muncul. Apakah si kembar identik atau bukan?
Kembar identik atau monozygotic (MZ) tumbuh dari satu sel telur yang dibuahi satu sperma dan membelah menjadi dua. Sementara bukan kembar identik atau dizygotic (DZ) berasal dari dua sel telur yang berbeda dan dibuahi oleh sel sperma yang berbeda pula.
Mengetahui si kembar identik atau bukan tidak hanya untuk memuaskan rasa penasaran, Moms. Para dokter kandungan perlu mengetahuinya untuk memantau perkembangan dan kesehatan janin.
Umumnya, kehamilan kembar ini diketahui lewat pemeriksaan USG di trimester pertama. Moms mungkin sudah mengetahuinya di usia kehamilan delapan minggu, terutama bila Moms & Dads mengikuti program bayi tabung dan sejenisnya. Bisa juga dilakukan pemeriksaan USG segera setelah dokter mendengar lebih dari satu detak jantung di rahim Moms.
Kembar identik ditandai dengan satu plasenta. Dan biasanya bergender sama. Sementara DZ, karena berasal dari sel telur berbeda, memiliki dua plasenta. Kondisi berbagi plasenta ini yang perlu mendapat perhatian khusus.
Si kembar identik berisiko mengalami twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS) atau janin yang satu menjadi pendonor darah bagi janin lainnya lewat plasenta abnormal. Si pendonor akan mengalami malnutrisi dan terhambat perkembangannya. Dia juga bisa mengalami kekurangan cairan amniotik yang dihasilkan dari urine.
Penerima donor pun terancam bahaya. Ia akan mengalami kelebihan asupan darah yang membuat jantungnya bekerja keras dan bisa berakibat gagal jantung. Selain itu, ia mengalami polyhydramnios atau kelebihan cairan amniotic. Kasus TTTS masih cukup banyak ditemui, hingga mencapai lebih dari 15%.
Tanpa penanganan, TTTS yang lebih sering muncul di trimester ketiga, bisa berakibat buruk pada si kembar. Dokter akan terus memantau berat kedua janin dan memeriksa perkembangannya. TTTS yang tidak tertangani bisa berujung kematian atau cacat pada bayi.
Selain bahaya TTTS, mengetahui si kembar MZ atau DZ juga berguna untuk kesehatan mereka di kemudian hari. Salah satunya untuk mendeteksi penyakit turunan. Walaupun tidak ada kembar identik yang sama 100%, mereka berbagi DNA dan bila salah satu mewarisi penyakit turunan, bisa dipastikan saudaranya juga mengidap penyakit yang sama. Sementara pada DZ tidak begitu.
Related Posts
-
Kenali 7 Komplikasi Kehamilan
No Comments | Jun 19, 2015
-
Berat Badan Sehat Turunkan Risiko Kelahiran Prematur
No Comments | Nov 7, 2016
-
Inisiasi Menyusui Dini, Hak Setiap Moms
No Comments | Mar 24, 2017
-
Persiapan Menyambut Si Kecil Bagian 2
No Comments | Nov 6, 2015