Menginspirasi Si Kecil di Hari Relawan Sedunia
|Para eksekutif bank beralih profesi menjadi guru. Itulah yang terjadi hari ini di SDN Karet 06 Pagi, Jakarta. Bianto Surodjo – Direktur Retail Banking PermataBank, Mirah Wiryoatmodjo – Direktur Kepatuhan PermataBank, dan Leila Djafaar – Head Corporate Affairs PermataBank menjadi Relawan Pengajar untuk puluhan murid kelas 4-6 SD.
Aksi mengajar ini sebagai peringatan Hari Relawan Sedunia yang jatuh pada 5 Desember. Bekerjasama dengan Indonesia Mengajar, PermataBank bahkan menggerakkan kerelawanan di 13 kota secara serentak pada 3 Desember 2015.
“Mengapa 13, karena tahun ini PermataBank berulang tahun yang ke-13. Relawan, yang diambil dari kata sukarela atau suka dan rela, adalah bagian dari nilai-nilai PermataBank, yaitu caring atau peduli,” tutur Leila Djafaar.
Head Corporate Affairs PermataBank ini menambahkan, ”Kami juga memberikan bonus tambahan cuti satu hari kepada semua karyawan untuk melakukan CSR seperti mengajar. Ia akan mendapatkan Poin Senyum, dan 10 Poin Senyum berarti beasiswa untuk satu orang siswa kurang mampu. Sejak 2010, program ini telah membantu 3.554 anak dan 436 sekolah.”
Siswa-siswi SDN Karet 06 Pagi hari itu diajak untuk mengenal keragaman profesi, terutama bankir. Mereka juga menambah wawasan tentang perbankan, manfaat uang dan bagaimana mengelolanya dengan benar. Di sekolah ini PermataBank juga pernah menggelar program Bankir Cilik dan telah memilih 5 orang duta.
“Kami turun tangan memberi contoh kepada anak-anak untuk memotivasi mereka. Semoga mereka menjadi pandai tidak hanya karena belajar tetapi juga termotivasi,” ujar Mirah Wiryoatmodjo, seorang lulusan sains yang kemudian jatuh cinta pada dunia perbankan.
Program CSR ini sangat didukung Gerakan Indonesia Mengajar yang setiap tahunnya mengirim ratusan Relawan Pengajar ke berbagai pelosok Nusantara. Evi Herawati Trisna – Direktur Eksekutif Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar mengungkap urusan pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru atau orangtua, tetapi tanggung jawab bersama.
“Kami mengajak sebanyak-banyaknya orang, inginnya malah semua orang di Indonesia menjadi pendidik, walaupun porsinya berbeda-beda sesuai dengan profesinya. Hingga kini sudah ada puluhan ribu pengajar muda. Tahun ini kami mengirim 626 pengajar untuk bertugas selama setahun, termasuk karyawan PermataBank yang baru menyelesaikan tugasnya di Pulau Bawean,” ujar Evi Trisna, yang hari itu ikut mengajar di salah satu kelas di SDN Karet 06 Pagi.