Vaksinasi Hepatitis B Untuk Bayi Prematur
|Lahir pematur atau kurang dari 37 minggu dengan berat rendah, di bawah 2,5 kg, membuat si kecil sangat rentan terkena berbagai penyakit. Sistem kekebalan tubuhnya bahkan mungkin belum cukup untuk menerima vaksin sekalipun.
Tetapi khusus untuk vaksinasi hepatitis B, si kecil dengan Mom HbsAg positif tetap harus menerimanya dalam waktu 12 jam setelah lahir. Dosisnya juga sama dengan dosis untuk bayi lahir normal. Dosis kedua, diberikan pada usia 1-2 bulan dan dosis ketiga diberikan di usia 6 bulan.
Setelah dosis lengkap, dokter akan mengadakan tes untuk melihat apakah vaksin bekerja atau tidak. Bila tidak, si kecil perlu dosis penguat atau booster. Biasanya ada tiga kemungkinan hasil tes antigen HBsAg dan titer antibody HBsAg, yaitu :
- HBsAg negatif dan titer Antibody HbsAg ≥ 10 mIU/mL, berarti si kecil sudah terlindung dan tidak perlu mengulang vaksinasi.
- HBsAg negatif tetapi titer antibody HBsAg ≤ 10 mIH/mL, vaksinasi lengkap akan diulang sesuai jadwal anjuran.
- HBsAG positif berarti si kecil perlu perawatan medis dan evaluasi kemungkinan penyakit hati kronis.
Idealnya, si kecil menerima dosis pertama vaksin hepatitis B bila beratnya minimal 2 kg. Pada bayi prematur, berat seperti ini biasanya baru dicapai di usia dua bulan. Ini sangat riskan karena bayi bisa terpapar virus dan bakteri dari lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.
Sepanjang tahun 90-an, para ahli di Amerika, Eropa maupun Asia gencar melakukan riset. Hasilnya, pemberian vaksin hepatitis B untuk bayi dengan bobot 1 kg ternyata sama efektifnya dengan pemberian vaksin pada bayi berbobot 2 kg. Jadi, si kecil dengan Moms HBsAg negatif pun bisa menerima vaksin hepatitis B pada 12 jam setelah lahir atau di usia 7-30 hari bila lahir dengan bobot lebih rendah, dan dapat terlindungi lebih awal.
Pemberian vaksin untuk bayi prematur sedikit berbeda dengan bayi lahir normal. Dipastikan tidak ada thimerosal, yang biasa digunakan sebagai pengawet, dalam vaksin hepatitis B untuk bayi prematur. Bahkan jarum suntik dipilih ukuran kecil, dengan panjang sekitar ⅝ inci atau kurang agar sesuai dengan massa otot dan fisik si kecil.
Fisik yang sangat mungil membuat area penyuntikan juga terbatas. Itu sebabnya sering diberikan vaksin kombinasi agar si kecil tidak perlu berulang kali disuntik. Biasanya, ia menerima vaksin kombinasi DTP/Hib/Polio/Hepatitis B.